Pesawat Militer AS X-37B `Berkeliaran` 400 Hari di Luar Angkasa

Sudah 400 hari pesawat X-37B menjalankan misinya. Apa misinya? Masih misteri.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 05 Feb 2014, 14:40 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2014, 14:40 WIB
misi-pesawat-rahasia-140205b.jpg
Kamis malam, 22 April 2010, Amerika Serikat meluncurkan pesawat luar angkasa militer yang diberi nama X-37B ke angkasa luar.

Program tersebut awalnya dikomandoi oleh NASA -- karena memakai pesawat bekas milik badan antariksa itu. Namun, belakangan, diambil alih unit penelitian Pentagon yang lalu melimpahkannya ke unit rahasia Angkatan Udara. X-37B dibangun oleh divisi  Phantom Works Boeing di Seal Beach, California, dan beratnya sekitar 11.000 pon (sekitar 5.000 kg).

Saat diluncurkan, hanya segelintir pejabat militer AS yang tahu apa persisnya yang ada di dalam pesawat tak berawak sepanjang 8,8 meter yang permukaan atasnya berwarna putih.

Seperti dimuat News.com.au, Rabu (5/2/2014), hingga hari ini, sudah 400 hari X-37B menjalankan misinya. Dan ia masih mengorbit Bumi. Apa yang ia lakukan? Masih misteri.

Angkatan Bersenjata AS punya dua kendaraan robotik yang dibuat Boeing. Satu di antaranya ke luar angkasa, digendong roket Atlas 5 pada 11 Desember 2012.  Pesawat itu masih berada di luar Bumi, tak ada yang tahu di mana dan mengapa. Pesawat ruang angkasa itu mampu terbang dalam waktu lama karena ditenagai sel surya yang dibangun di bagian sayapnya -- yang mengisi energi ke baterai internal lithium - ion.

Dua pesawat tersebut dibawa ke angkasa luar atas komando US Air Force Rapid Capabilities Office -- lembaga uang berwenang menguji peralatan militer dan menempatkan pasukan.

Proyek tersebut menggunakan Kennedy Space Centre milik NASA di Florida -- yang sebelumnya menjadi rumah bagi pesawat luar angkasa ulang alik. Pusat luar angkasa itu diduga menjadi lokasi masa depan basis proyek X-37.

Landasan Kennedy Space Centre akan ditingkatkan, pun radar termutakhir, panduan perangkat keras, dan pusat perbaikan. Dan jika proyek di sana dilanjutkan, itu akan menjadi lompatan besar bagi operasi militer AS berbasis angkasa luar.

Bawa Senjata?



Ada dua dugaan soal kegunaan X - 37B. Pertama, X - 37B sedang diuji coba sebagai platform senjata berbasis ruang angkasa. Jika benar, itu bertentangan dengan beberapa perjanjian internasional. Pentagon membantah tuduhan tersebut. Analis cenderung setuju dengan bantahan itu.

Para analis mengatakan, pesawat itu tak mungkin bagian dari sistem pengiriman senjata berbahaya. Salah satu alasannua ia hanya punya mesin dengan kemampuan manuver orbital berdaya rendah -- yang mengurangi kemampuannya untuk bergerak cepat saat krisis.

Namun, fakta sederhana bahwa ia adalah pesawat kargo bisa membawa apapun yang cocok ke angkasa luar, dari rudal kecil sampai senjata nuklir -- membuat bantahan itu tak memuaskan.

Dugaan lain, ada juga kemungkinan bahwa X - 37B diluncurkan untuk menjalani tes daya tahan intensif. Seperti pesawat robotik lain, X47B milik Angkatan Laut Amerika Serikat  tahun lalu lepas landas dan lalu mendarat di sebuah kapal induk untuk kali pertamanya. Kemudian ia menjalani sejumlah tes -- meski tak ada yang tahu untuk apa.

Bantahan AS

Situs Christian Science Monitor pernah mengabarkan soal kekhawatiran bahwa peluncuran X-37b mungkin menandakan dimulainya perang di angkasa. Atau setidaknya membawa senjata ruang angkasa.

Namun, spekulasi itu dibantah. Militer AS mengklaim pesawat itu sama sekali tak mengangkut senjata.

Juru Bicara Angkatan Udara AS, Gary Payton, mencemooh spekulasi bahwa pesawat X-37B adalah pelopor untuk armada senjata ruang angkasa.

Menurut dia, tujuan utama peluncuran adalah menguji teknologi luar angkasa bukan mengorbitkan senjata.

"Saya tidak tahu bagaimana ini bisa disebut mempersenjatai luar angkasa," kata Payton, seperti dimuat laman SPACE.com tahun 2010 lalu.

Menurut guru besar Studi Keamanan Nasional di Naval War College, Joan Johnson-Freese mengatakan,  X-37B  bisa menjadi kemajuan besar dalam penerbangan luar angkasa. Atau akan mewujudkan impian Angkatan Udara AS untuk membangun pesawat luar angkasa berawak.

"Namun, dalam beberapa hal, negara lain akan menganggap ini adalah dominasi Amerika Serikat atas atas akses dan penggunaan ruang angkasa," kata dia.

Tak bisa ditepis, kemampuan X-37B itu akan menjadi keuntungan taktis yang luar biasa bagi Amerika Serikat. (Ein/Yus)

Baca juga:

Inikah Bukti `Penjelajah Waktu` Ada di Sekitar Kita?
Misteri `Cicada 3301`, Konspirasi Freemason atau Rekrutmen M16?
Mesin ATM Bank di Eropa Dibobol Hanya Dengan 1 Flashdisk

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya