Dokter James Barry atau James Miranda Stuart Barry adalah dokter dengan pengalaman medan tempur di seluruh dunia, pimpinan Rumah Sakit Militer, ahli bedah Inggris pertama yang berhasil melakukan operasi caesar. Dia menjadi korban epidemi disentri yang melanda London pada musim panas 1865. Saat wasiat dibacakan, ia meminta tidak dilakukan pemeriksaan post-mortem pada jenazahnya.
Kala itu, seorang pembantu bernama Sophia Bishop, yang mendandani jasadnya sebelum dimakamkan di Kensal Green Cemetery, terkejut bukan kepalang. Dokter Barry yang selama ini dikira dan menjalani hidup sebagai laki-laki, sejatinya adalah perempuan.
Rumor pun berhembus kala itu -- bahwa Barry adalah perempuan pertama yang lulus sekolah kedokteran di Inggis. Ia juga berhasil mengecoh angkatan perang Britania Raya yang mempekerjakannya, yang membuatnya menyimpan rapat-rapat rahasia jenis kelaminnya selama lebih dari 50 tahun.
Dengan bermodalkan pernyataan Bishop dan tak ada bukti pemeriksaan post-mortem, kisah itu menimbulkan spekulasi tak berujung, sejumlah orang bahkan berspekulasi Dokter Barry adalah hermaprodit: berkelamin ganda.
Ada lagi yang setuju bahwa ia perempuan, dengan bumbu dugaan bahwa ia sempat hamil dan melahirkan secara diam-diam antara 1820 dan 1821 -- ketika ia tak masuk tugas dengan alasan misterius.
Pada tahun 1950-an, sejarawan Isobel Rae mendapatkan akses ke catatan militer dan menyimpulkan Barry adalah keponakan James Barry, seniman Irlandia terkenal dan dosen seni lukis di Royal Academy London. Namun, tak ada bukti meyakinkan soal jenis kelaminnya.
Urolog Afrika Selatan Dokter Michael du Preez mengaku pernah mendengar cerita yang beredar di Cape Town, tentang Dokter Barry yang memperkenalkan reformasi kesehatan saat asisten ahli bedah untuk garnisun di sana.
Sang dokter memperjuangkan makanan, sanitasi, dan perawatan yang lebih baik pada narapidana dan pengidap kusta, juga untuk para prajurit dan keluarganya.
Dokter Barry juga menjadi ahli bedah Inggris pertama yang berhasil melakukan bedah caesar pada 1826.
Dokter itu juga terkenal dengan sikapnya yang blak-blakan -- yang memicu duel dengan pistol. Juga tentang hubungan intimnya dengan Gubernur, Lord Charles Somerset , yang membuat pasangan tersebut difitnah homoseksual.
Setelah 140 tahun, sejarawan akhirnya menemukan jejak siapa sejatinya Dokter Barry.
Margaret Ann Bulkley
Saat Dokter Michael du Preez pensiun pada 2001, ia mulai pencarian bukti untuk memecahkan misteri Dokter Barry. Tersembunyi di koleksi dokumen terkait sang dokter, ia menemukan dokumen mahapenting.
Isi dokumen tersebut mengungkap Dokter Barry mengawali hidupnya di Irlandia sebagai Margaret Ann Bulkley, putri Jeremiah dan Mary-Ann -- saudari seniman Irlandia James Barry.
Margaret Ann Bulkley lahir sekitar tahun 1789 di Irlandia. Tidak banyak yang diketahui tentang masa kecilnya, kecuali bahwa ketika tiba saatnya kakak laki-lakinya, John Bulkley, untuk memulai karir dan menikah, keluarga itu jatuh ke jurang kemiskinan.
Ayahnya dipenjara, tanpa bantuan kerabatnya, ibunya membawa serta Margaret dan saudarinya ke London dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan. Juga diketahui Margaret tidak menyelesaikan pendidikannya di usia 14 atau 15 tahun.
Dokumen tersebut juga menguak konspirasi antara ibu Margaret dan sejumlah orang-orang penting kenalan sang paman -- mereka yang berpikiran liberal yang membantunya masuk ke sekolah kedokteran: seorang dokter, dan seorang jenderal yang bercita-cita membebaskan tanah airnya, Venezuela. Juga William Godwin, duda Mary Wollstonecraft --Â penulis pembelaan hak-hak perempuan.
Mereka mencetuskan ide radikal, mengirim Margaret ke sekolah kedokteran menyamar sebagai seorang pemuda bernama James Barry, setelah pamannya baru saja meninggal. Kala itu, hanya lelaki yang bisa menjadi dokter.
Bukti kunci berasal dari sekitar 20 surat, beberapa ditulis Margaret saat masih remaja dan lainnya ditulis oleh Barry yang kuliah kedokteran.
Alison Reboul, ahli analisis dokumen dari Forensic Science Service menyimpulkan surat-surat itu ditulis oleh orang yang sama. Salah satu surat terbaru ditulis Barry untuk pengacara keluarga Daniel Reardon pada 'kedatangannya' di Edinburgh untuk belajar kedokteran pada 1809.
Meski surat tersebut ditandatangani 'James Barry', Reardon menulis di muka surat yang ia terima 'Nona Bulkley, 14 Desember', "Readon adalah orang yang sangat cermat," kata du Preez seperti Liputan6.com kutip dari Telegraph. "Di sampul surat-surat yang ia terima, pengacara itu selalu menulis tanggal dan nama pengirim. Apa yang dilakukannya menjadi bukti yang meyakinkan."
Dalam surat itu ia menulis soal perkembangan pendidikannya. "Semuanya melampaui harapanku. Keponakan Tuan Barry (James Barry) diterima para dosen. Saya dikenalkan dengan Lord Buchan dan mendapatkan jalan belajar anatomi, kimia, dan filsafat alam. Juga menghadiri kelas Bahasa Yunani. Saya punya banyak urusan dan kerja dari pukul 07.00 hingga 02.00 dini hari berikutnya," demikian Liputan6.com kutip dari situs Today I Found Out.
Margaret alias Barry mempelajari apapun yang dipelajari para calon dokter modern: anatomi, bedah, teori medis, kimia, dan farmasi. Dia menjalani ujian pada Mei 1812: dua ujian lisan, ujian tertulis, dan uji tesis dalam Bahasa Latin. Dia berhasil, dan lulus bersama 57 mahasiswa lainnya -- semua pria. Sah menjadi dokter.
Sayang, rencananya ke Venezuela usai lulus -- -- di mana ia bisa kembali menjadi perempuan-- gagal total. General Miranda, pendukungnya, telah ditawan dan meninggal karena tifus. Itu berarti ia harus tetap merahasiakan identitasnya.
Dokter Militer
Barry lalu memutuskan untuk bergabung dengan Angkatan Darat Inggris dan ikut dalam Perang Napoleon. Ia punya reputasi dan prestasi baik.
Militer mengirim Barry ke seluruh dunia: Kanada, Jamaika, India, Malta, banyak lagi lainnya. Namun prestasi terbesarnya terjadi di Afrika Selatan pada 1826. Ia menjadi ahli bedah Inggris pertama yang berhasil melakukan bedah caesar. Ibu dan anak selamat. Anak itu lantas diberi nama 'Barry'.
Barry adalah sosok pekerja keras dan menolak pensiun pada usia 65. Hingga akhirnya, kematian menguak rahasianya. (Ein/Ali)
Baca juga:
Misteri Konspirasi Besar: Ratu Inggris Elizabeth I Sejatinya Pria
Mengejutkan! Pejuang Tempur Ini Ternyata Seorang Perempuan
Kala itu, seorang pembantu bernama Sophia Bishop, yang mendandani jasadnya sebelum dimakamkan di Kensal Green Cemetery, terkejut bukan kepalang. Dokter Barry yang selama ini dikira dan menjalani hidup sebagai laki-laki, sejatinya adalah perempuan.
Rumor pun berhembus kala itu -- bahwa Barry adalah perempuan pertama yang lulus sekolah kedokteran di Inggis. Ia juga berhasil mengecoh angkatan perang Britania Raya yang mempekerjakannya, yang membuatnya menyimpan rapat-rapat rahasia jenis kelaminnya selama lebih dari 50 tahun.
Dengan bermodalkan pernyataan Bishop dan tak ada bukti pemeriksaan post-mortem, kisah itu menimbulkan spekulasi tak berujung, sejumlah orang bahkan berspekulasi Dokter Barry adalah hermaprodit: berkelamin ganda.
Ada lagi yang setuju bahwa ia perempuan, dengan bumbu dugaan bahwa ia sempat hamil dan melahirkan secara diam-diam antara 1820 dan 1821 -- ketika ia tak masuk tugas dengan alasan misterius.
Pada tahun 1950-an, sejarawan Isobel Rae mendapatkan akses ke catatan militer dan menyimpulkan Barry adalah keponakan James Barry, seniman Irlandia terkenal dan dosen seni lukis di Royal Academy London. Namun, tak ada bukti meyakinkan soal jenis kelaminnya.
Urolog Afrika Selatan Dokter Michael du Preez mengaku pernah mendengar cerita yang beredar di Cape Town, tentang Dokter Barry yang memperkenalkan reformasi kesehatan saat asisten ahli bedah untuk garnisun di sana.
Sang dokter memperjuangkan makanan, sanitasi, dan perawatan yang lebih baik pada narapidana dan pengidap kusta, juga untuk para prajurit dan keluarganya.
Dokter Barry juga menjadi ahli bedah Inggris pertama yang berhasil melakukan bedah caesar pada 1826.
Dokter itu juga terkenal dengan sikapnya yang blak-blakan -- yang memicu duel dengan pistol. Juga tentang hubungan intimnya dengan Gubernur, Lord Charles Somerset , yang membuat pasangan tersebut difitnah homoseksual.
Setelah 140 tahun, sejarawan akhirnya menemukan jejak siapa sejatinya Dokter Barry.
Margaret Ann Bulkley
Saat Dokter Michael du Preez pensiun pada 2001, ia mulai pencarian bukti untuk memecahkan misteri Dokter Barry. Tersembunyi di koleksi dokumen terkait sang dokter, ia menemukan dokumen mahapenting.
Isi dokumen tersebut mengungkap Dokter Barry mengawali hidupnya di Irlandia sebagai Margaret Ann Bulkley, putri Jeremiah dan Mary-Ann -- saudari seniman Irlandia James Barry.
Margaret Ann Bulkley lahir sekitar tahun 1789 di Irlandia. Tidak banyak yang diketahui tentang masa kecilnya, kecuali bahwa ketika tiba saatnya kakak laki-lakinya, John Bulkley, untuk memulai karir dan menikah, keluarga itu jatuh ke jurang kemiskinan.
Ayahnya dipenjara, tanpa bantuan kerabatnya, ibunya membawa serta Margaret dan saudarinya ke London dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan. Juga diketahui Margaret tidak menyelesaikan pendidikannya di usia 14 atau 15 tahun.
Dokumen tersebut juga menguak konspirasi antara ibu Margaret dan sejumlah orang-orang penting kenalan sang paman -- mereka yang berpikiran liberal yang membantunya masuk ke sekolah kedokteran: seorang dokter, dan seorang jenderal yang bercita-cita membebaskan tanah airnya, Venezuela. Juga William Godwin, duda Mary Wollstonecraft --Â penulis pembelaan hak-hak perempuan.
Mereka mencetuskan ide radikal, mengirim Margaret ke sekolah kedokteran menyamar sebagai seorang pemuda bernama James Barry, setelah pamannya baru saja meninggal. Kala itu, hanya lelaki yang bisa menjadi dokter.
Bukti kunci berasal dari sekitar 20 surat, beberapa ditulis Margaret saat masih remaja dan lainnya ditulis oleh Barry yang kuliah kedokteran.
Alison Reboul, ahli analisis dokumen dari Forensic Science Service menyimpulkan surat-surat itu ditulis oleh orang yang sama. Salah satu surat terbaru ditulis Barry untuk pengacara keluarga Daniel Reardon pada 'kedatangannya' di Edinburgh untuk belajar kedokteran pada 1809.
Meski surat tersebut ditandatangani 'James Barry', Reardon menulis di muka surat yang ia terima 'Nona Bulkley, 14 Desember', "Readon adalah orang yang sangat cermat," kata du Preez seperti Liputan6.com kutip dari Telegraph. "Di sampul surat-surat yang ia terima, pengacara itu selalu menulis tanggal dan nama pengirim. Apa yang dilakukannya menjadi bukti yang meyakinkan."
Dalam surat itu ia menulis soal perkembangan pendidikannya. "Semuanya melampaui harapanku. Keponakan Tuan Barry (James Barry) diterima para dosen. Saya dikenalkan dengan Lord Buchan dan mendapatkan jalan belajar anatomi, kimia, dan filsafat alam. Juga menghadiri kelas Bahasa Yunani. Saya punya banyak urusan dan kerja dari pukul 07.00 hingga 02.00 dini hari berikutnya," demikian Liputan6.com kutip dari situs Today I Found Out.
Margaret alias Barry mempelajari apapun yang dipelajari para calon dokter modern: anatomi, bedah, teori medis, kimia, dan farmasi. Dia menjalani ujian pada Mei 1812: dua ujian lisan, ujian tertulis, dan uji tesis dalam Bahasa Latin. Dia berhasil, dan lulus bersama 57 mahasiswa lainnya -- semua pria. Sah menjadi dokter.
Sayang, rencananya ke Venezuela usai lulus -- -- di mana ia bisa kembali menjadi perempuan-- gagal total. General Miranda, pendukungnya, telah ditawan dan meninggal karena tifus. Itu berarti ia harus tetap merahasiakan identitasnya.
Dokter Militer
Barry lalu memutuskan untuk bergabung dengan Angkatan Darat Inggris dan ikut dalam Perang Napoleon. Ia punya reputasi dan prestasi baik.
Militer mengirim Barry ke seluruh dunia: Kanada, Jamaika, India, Malta, banyak lagi lainnya. Namun prestasi terbesarnya terjadi di Afrika Selatan pada 1826. Ia menjadi ahli bedah Inggris pertama yang berhasil melakukan bedah caesar. Ibu dan anak selamat. Anak itu lantas diberi nama 'Barry'.
Barry adalah sosok pekerja keras dan menolak pensiun pada usia 65. Hingga akhirnya, kematian menguak rahasianya. (Ein/Ali)
Baca juga:
Misteri Konspirasi Besar: Ratu Inggris Elizabeth I Sejatinya Pria
Mengejutkan! Pejuang Tempur Ini Ternyata Seorang Perempuan