Bentrok antara kepolisian dan demonstran antipemerintah Ukraina yang terjadi di Independence Square beberapa waktu lalu sejatinya membuat kedua belah pihak saling membenci. Namun, tidak dengan Andrei dan Lidia Pankiv, yang justru memulai kisah cintanya saat kerusuhan terjadi.
Andrei yang merupakan seorang polisi anti huru-hara jatuh hati pada demonstran cantik bernama Lidia Pankiv, karena keberanian yang dimiliki wanita berusia 24 tahun itu.
Ceritanya berawal saat teman Lidia yang sesama demonstran meminta bantuannya terkait seseorang yang ditahan oleh pihak kepolisian. Karena situasi yang tak memungkinkan, saking ricuhnya, Lidia pun meminta wanita itu untuk menghubunginya nanti lewat telepon. Nomor telepon disampaikan dengan teriakan.
"Aku meneriakkan nomor teleponku dua kali, karena situasi saat itu sangat berisik," cerita Lidia seperti dikutip Liputan6.com dari Daily Mail, Selasa (25/2/2014).
Tak hanya sang teman yang mendengarnya. Tanpa disangka-sangka, Lidia mendapat sebuah pesan singkat atau SMS dari nomor tak dikenal yang. Isinya berupa ajakan untuk menikah.
"Meski suasana tak memungkinkan, aku masih bisa mengingat nomor telepon yang kamu berikan kepada temanmu. Semalam, aku berdiri di hadapanmu dengan sebuah tameng. Saat kamu meminta kami (para polisi anti huru-hara) untuk mundur, aku sadar bahwa aku ingin menikahimu. Andrei," begitulah isi SMS yang dikirim seorang polisi anti huru-hara. Namanya Andrei.
Lidia mengaku terkejut saat mendapat SMS dari Andrei. Meski mereka berada di pihak yang berlawanan, Lidia setuju kopi darat dengan Andrei.
"Aku sangat terkejut saat menerima SMS dari Andrei. Aku juga tidak mengerti kenapa aku setuju untuk bertemu dengannya. Saat itu aku hanya berpikir mungkin aku bisa menyakinkan Andrei bahwa selama ini dia membela pihak yang salah. Aku tidak pernah menduga akan jatuh cinta padanya. Namun, saat kami bertemu dan mulai bicara, terjadilah hal yang tak kukira. Aku jatuh hati pada Andrei," ungkap Lidia.
Perempuan Tangguh
Saat kerusuhan berdarah terjadi di Ibukota Kiev, Ukraina beberapa waktu silam, para demonstran oposisi wanita termasuk Lidia berdiri di antara barikade demonstran oposisi dan barisan kepolisian Ukraina sebagai 'tameng' dengan tujuan agar pihak kepolisian mau menghentikan serangan mereka terhadap para demonstran.
Keberanian para wanita itulah yang kemudian membuat Andrei jatuh hati kepada Lidia.
"Aku melihat Lidia pertama kali saat dia berdiri di antara barikade polisi dan orang-orang yang coba dia lindungi tanpa pertahanan sedikit pun. Aku langsung jatuh hati dengan wanita yang sangat berani itu," tutur Andrei yang tak mau mengungkap nama belakangnya karena takut dipecat dari satuan kepolisian Ukraina.
Saat mengetahui kisah cinta Andrei dan Lidia, stasiun televisi lokal milik pemerintah, Inter pun mengundang Lidia hadir menjadi bintang tamu dalam sebuah acara untuk menceritakan bagaimana dia dan Andrei dapat saling jatuh cinta. Namun, alih-alih menceritakan kisah romantis itu, Lidia malah mengungkapkan rasa bencinya terhadap Mantan Presiden Viktor Yanukovych dan stasiun televisi Inter yang selama ini dianggapnya telah menyebar berita bohong tentang para demonstran oposisi.
"Memang benar aku jatuh cinta dengan seorang polisi yang kutemui saat berdemonstrasi. Tetapi, aku datang ke acara ini bukan untuk menceritakan hal itu. Aku bisa menceritakan kepadamu betapa aku membenci Viktor Yanukovych dan mereka yang memerintahkan penyerangan terhadap para demonstran," ungkap Lidia.
"Aku datang hari ini hanya karena acara ini disiarkan secara langsung. Aku ingin mengatakan kalau aku juga membenci Inter karena telah selama tiga bulan ini mereka telah membohongi publik dan menyebarkan rasa benci terhadap para pendemo kepada seluruh penduduk negeri ini," tambah Lidia.
Tak lama setelah mengungkapkan rasa bencinya kepada sang mantan presiden dan Inter, Lidia pun pergi meninggalkan studio acara tersebut seraya menunjukkan foto-foto teman-temannya yang tewas dalam bentrokan antara polisi dan demonstran oposisi.
"Aku membawa beberapa foto agar Anda dapat melihat teman-temanku yang tewas di dalam mimpi anda dan agar anda mengerti kalau anda juga bertanggung jawab atas tewasnya mereka. Maaf, aku tak punya banyak waktu, aku harus kembali ke Maidan (Independence Square). Kemenangan untuk Ukraina!," ujar Lidia berapi-api.
Penonton pun berdiri dan bertepuk tangan saat mendengar apa yang Lidia ucapkan. Sedangkan si pembawa acara hanya bisa diam tanpa dapat berucap sepatah kata pun. Kemunculan Lidia di Inter yang berhasi membungkam si pembawa acara menjadi pemberitaan hangat di berbagai surat kabar di Ukraina.
Kerusuhan yang terjadi di Ibukota Kiev, Ukraina beberapa waktu belakangan telah menewaskan setidaknya 77 orang, 22 orang di antaranya adalah demonstran oposisi yang tewas ditembak oleh penembak jitu (sniper). Akibat kerusuhan berdarah itu, parlemen pun memecat Viktor Yanukovych dari jabatannya sebagai Presiden Ukraina. (Ega/Ein)
Baca juga:
77 Tewas, Presiden Ukraina Teken Perjanjian dengan Oposisi
Sniper Tembak Mati 20 Demonstran Ukraina
Bentrokan di Kiev Memanas, Demonstran Ukraina Sandera 67 Polisi
Andrei yang merupakan seorang polisi anti huru-hara jatuh hati pada demonstran cantik bernama Lidia Pankiv, karena keberanian yang dimiliki wanita berusia 24 tahun itu.
Ceritanya berawal saat teman Lidia yang sesama demonstran meminta bantuannya terkait seseorang yang ditahan oleh pihak kepolisian. Karena situasi yang tak memungkinkan, saking ricuhnya, Lidia pun meminta wanita itu untuk menghubunginya nanti lewat telepon. Nomor telepon disampaikan dengan teriakan.
"Aku meneriakkan nomor teleponku dua kali, karena situasi saat itu sangat berisik," cerita Lidia seperti dikutip Liputan6.com dari Daily Mail, Selasa (25/2/2014).
Tak hanya sang teman yang mendengarnya. Tanpa disangka-sangka, Lidia mendapat sebuah pesan singkat atau SMS dari nomor tak dikenal yang. Isinya berupa ajakan untuk menikah.
"Meski suasana tak memungkinkan, aku masih bisa mengingat nomor telepon yang kamu berikan kepada temanmu. Semalam, aku berdiri di hadapanmu dengan sebuah tameng. Saat kamu meminta kami (para polisi anti huru-hara) untuk mundur, aku sadar bahwa aku ingin menikahimu. Andrei," begitulah isi SMS yang dikirim seorang polisi anti huru-hara. Namanya Andrei.
Lidia mengaku terkejut saat mendapat SMS dari Andrei. Meski mereka berada di pihak yang berlawanan, Lidia setuju kopi darat dengan Andrei.
"Aku sangat terkejut saat menerima SMS dari Andrei. Aku juga tidak mengerti kenapa aku setuju untuk bertemu dengannya. Saat itu aku hanya berpikir mungkin aku bisa menyakinkan Andrei bahwa selama ini dia membela pihak yang salah. Aku tidak pernah menduga akan jatuh cinta padanya. Namun, saat kami bertemu dan mulai bicara, terjadilah hal yang tak kukira. Aku jatuh hati pada Andrei," ungkap Lidia.
Perempuan Tangguh
Saat kerusuhan berdarah terjadi di Ibukota Kiev, Ukraina beberapa waktu silam, para demonstran oposisi wanita termasuk Lidia berdiri di antara barikade demonstran oposisi dan barisan kepolisian Ukraina sebagai 'tameng' dengan tujuan agar pihak kepolisian mau menghentikan serangan mereka terhadap para demonstran.
Keberanian para wanita itulah yang kemudian membuat Andrei jatuh hati kepada Lidia.
"Aku melihat Lidia pertama kali saat dia berdiri di antara barikade polisi dan orang-orang yang coba dia lindungi tanpa pertahanan sedikit pun. Aku langsung jatuh hati dengan wanita yang sangat berani itu," tutur Andrei yang tak mau mengungkap nama belakangnya karena takut dipecat dari satuan kepolisian Ukraina.
Saat mengetahui kisah cinta Andrei dan Lidia, stasiun televisi lokal milik pemerintah, Inter pun mengundang Lidia hadir menjadi bintang tamu dalam sebuah acara untuk menceritakan bagaimana dia dan Andrei dapat saling jatuh cinta. Namun, alih-alih menceritakan kisah romantis itu, Lidia malah mengungkapkan rasa bencinya terhadap Mantan Presiden Viktor Yanukovych dan stasiun televisi Inter yang selama ini dianggapnya telah menyebar berita bohong tentang para demonstran oposisi.
"Memang benar aku jatuh cinta dengan seorang polisi yang kutemui saat berdemonstrasi. Tetapi, aku datang ke acara ini bukan untuk menceritakan hal itu. Aku bisa menceritakan kepadamu betapa aku membenci Viktor Yanukovych dan mereka yang memerintahkan penyerangan terhadap para demonstran," ungkap Lidia.
"Aku datang hari ini hanya karena acara ini disiarkan secara langsung. Aku ingin mengatakan kalau aku juga membenci Inter karena telah selama tiga bulan ini mereka telah membohongi publik dan menyebarkan rasa benci terhadap para pendemo kepada seluruh penduduk negeri ini," tambah Lidia.
Tak lama setelah mengungkapkan rasa bencinya kepada sang mantan presiden dan Inter, Lidia pun pergi meninggalkan studio acara tersebut seraya menunjukkan foto-foto teman-temannya yang tewas dalam bentrokan antara polisi dan demonstran oposisi.
"Aku membawa beberapa foto agar Anda dapat melihat teman-temanku yang tewas di dalam mimpi anda dan agar anda mengerti kalau anda juga bertanggung jawab atas tewasnya mereka. Maaf, aku tak punya banyak waktu, aku harus kembali ke Maidan (Independence Square). Kemenangan untuk Ukraina!," ujar Lidia berapi-api.
Penonton pun berdiri dan bertepuk tangan saat mendengar apa yang Lidia ucapkan. Sedangkan si pembawa acara hanya bisa diam tanpa dapat berucap sepatah kata pun. Kemunculan Lidia di Inter yang berhasi membungkam si pembawa acara menjadi pemberitaan hangat di berbagai surat kabar di Ukraina.
Kerusuhan yang terjadi di Ibukota Kiev, Ukraina beberapa waktu belakangan telah menewaskan setidaknya 77 orang, 22 orang di antaranya adalah demonstran oposisi yang tewas ditembak oleh penembak jitu (sniper). Akibat kerusuhan berdarah itu, parlemen pun memecat Viktor Yanukovych dari jabatannya sebagai Presiden Ukraina. (Ega/Ein)
Baca juga:
77 Tewas, Presiden Ukraina Teken Perjanjian dengan Oposisi
Sniper Tembak Mati 20 Demonstran Ukraina
Bentrokan di Kiev Memanas, Demonstran Ukraina Sandera 67 Polisi