Liputan6.com, London: Pengiriman plutonium oksida seberat 140 kilogram dari Amerika Serikat menuju Prancis diprotes kelompok aktivis lingkungan hidup Greenpeace di Terusan Inggris, Kamis (30/9). Selain berisiko, Greenpeace khawatir terjadi perompakan terhadap kapal pembawa plutonium itu. Plutonium itu bisa digunakan untuk membuat bom yang dapat menimbulkan radiasi radioaktif.
Dua kapal pembawa plutonium bernama lambung Pacific Teal dan Pacific Pintail itu meninggalkan Pelabuhan Charleston, South Carolina, AS, pekan silam. Kedua kapal yang sekarang diperkirakan berada di Samudera Atlantik dirancang khusus mengangkut bahan-bahan radioaktif. Lapisan bubuk oksida pada plutonium berasal dari plutonium metalik yang diambil dari hulu ledak nuklir. Rencananya, plutonium itu akan diproses untuk eksperimen reaktor nuklir.(ZAQ/Dew)
Dua kapal pembawa plutonium bernama lambung Pacific Teal dan Pacific Pintail itu meninggalkan Pelabuhan Charleston, South Carolina, AS, pekan silam. Kedua kapal yang sekarang diperkirakan berada di Samudera Atlantik dirancang khusus mengangkut bahan-bahan radioaktif. Lapisan bubuk oksida pada plutonium berasal dari plutonium metalik yang diambil dari hulu ledak nuklir. Rencananya, plutonium itu akan diproses untuk eksperimen reaktor nuklir.(ZAQ/Dew)