Cukup Pencet Tombol, E-spot Bikin Perempuan Langsung Orgasme

Wanita yang mengalami disfungsi orgasme bisa mencapai puncak kenikmatan seksual dengan hanya menekan tombol.

oleh Melly Febrida diperbarui 06 Mar 2014, 15:45 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2014, 15:45 WIB
Mesin Orgasme
(Foto: Newscientist)

Liputan6.com, New York Sejumlah wanita ada yang bisa berkali-kali merasakan puncak kenikmatan seksual alias orgasme. Namun, ada pula yang berjuang keras untuk mengalaminya. Sebenarnya, ada teknik agar perempuan merasakan orgasme seperti implan E-spot. Tapi, kini bisa mencapai semuanya dengan mesin canggih.

Mesin yang sudah dipatenkan di Amerika Serikat itu katanya bisa memberikan orgasme hanya dengan menekan sebuah tombol.  Namun, untuk mendapatkan kenikmatan tersebut, wanita akan merasakan sakit.

Mesin orgasme seukuran lebih kecil dari bungkus rokok itu dirancang agar bisa ditanam/diimplan dengan jalan operasi. Mesin menggunakan elektroda yang memicu orgasme. Penciptanya berharap mesin tersebut bisa digunakan untuk mengobati wanita yang mengalami disfungsi orgasme.

Jim Pfaus, yang mempelajari Neurobiology of Sexual Behaviour di  Concordia University, Montreal, mengatakan bahwa beberapa wanita bingung dengan gairah simpatik seperti meningkatnya denyut jantung, tangan berkeringat, dan sebagainya.

"Ini membuat mereka ingin keluar dari situasi tersebut," kata Pfaus seperti dilansir Mailonline, Kamis (6/3/2014).

Dengan menggunakan implan, seorang pasien akan tetap sadar selama operasi agar implannya pas. Ahli bedah akan menentukan saraf yang benar yang sesuai dengan elektroda di sumsum tulang belakang pasien.

Mereka akan terhubung dengan generator sinyal, yang ukurannya lebih kecil dari sebungkus rokok, yang bisa ditanam di bawah kulit bokong pasien.

Setelah memasang implan tersebut, penggunanya bisa memicunya dengan remote control genggam. Sehingga perempuan bisa mencapai orgasme cukup dengan menekan tombol. Ini bahkan bisa diprogram untuk memberikan sejumlah orgasme per minggu atau per hari. Untuk uji klinis baru akan dimulai akhir tahun ini.

Ahli Bedah di Piedmont Anaesthesia and Pain Consultants Winston-Salem, North Carolina Stuart Meloy, menjelaskan, penemuan mesin tersbeut tanpa disengaja.

"Saya menempatkan elektroda dan tiba-tiba perempuan itu berteriak keras," kata Meloy.

"Saya bertanya apa yang terjadi dan dia mengatakan `Kau harus mengejar suami saya untuk melakukannya`," katanya.

Meloy memang belum menguji alat tersebut pada pria. Selain itu, pengobatan dengan mesin tersebut hanya ditujukan untuk kasus disfungsi orgasme yang paling serius karena merupakan alat pacu jantung.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya