Ibnu, Bocah 2 Tahun yang Tak Berdaya Melawan Tumor di Matanya

Balita berusia 2 tahun 3 bulan warga Kampung Sumur Putat, Kota Serang menderita tumor di matanya dan belum ada bantuan dari pemerintah.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 09 Mar 2014, 18:01 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2014, 18:01 WIB
Balita Tumor di Serang
Health

Liputan6.com, Serang- Seorang balita berusia 2 tahun 3 bulan warga Kampung Sumur Putat, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, terserang tumor aneh di matanya. Balita tersebut bernama Ibnu Ahmad. Ibnu, sudah 3 bulan terakhir terbaring lemas menahan sakit pada wajahnya.

"Awalnya, wajah anak saya cuma muncul benjolan kecil, kaya bisul di dahinya. Sama istri saya sempat dibawa ke dokter umum deket rumah. Tapi kata dokter, cuma benjolan biasa, terus cuma dikasih obat untuk ngempisin benjolan," terang sang Ayah, Apendi, saat ditemui di rumahnya.

Akan tetapi, lama kelamaan benjolan pada dahi Ibnu semakin membesar dan memaksa Apendi untuk merujuknya ke RSUD Serang. Dengan berbekal kepesertaan BPJS (Badan Pelaksana Jaminan Sosial), Ibnu sempat dirawat di ruang Tulip RSUD Serang selama 3 hari. Namun, selama itu pula kondisi Ibnu tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

"Tumornya sudah menutupi muka Ibnu. Dokternya juga sudah nggak sanggup lagi, katanya alat-alatnya nggak cukup," lanjut sang ayah.

Karena keterbatasan peralatan, Ibnu harus di rujuk ke rumah sakit yang lebih memadai. Namun, Apendi yang hanya berprofesi sebagai tukang ojek dengan penghasilan pas-pasan tidak memiliki biaya untuk membawa Ibnu ke Jakarta.

"Belum ada bantuan dari pemerintah. Saya pengen anak saya sehat lagi, normal lagi," terangnya dengan nada penuh harap.

Berdasarkan pantauan dilokasi, hingga kini, bocah yang sebelumnya sangat aktif ini hanya dapat terbaring lemah tak berdaya di ruang tamu rumahnya yang sederhana.

Untuk menjaga kondisi tubuhnya tetap stabil, Ibnu hanya mengandalkan asupan dari cairan infus yang diberikan secara sukarela oleh dokter di kampung nya. Karena untuk mengunyah makanan, Ibnu sudah tidak sanggup lagi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya