Liputan6.com, Jakarta Di Palang Merah Indonesia, ada dua jenis darah yang diolah. Pertama, darah untuk pasien yang kekurangan darah seperti kecelakaan. Kedua, darah untuk penderita penyakit darah seperti thalasemia dan hemofilia yang memungkinkan seseorang untuk sering cuci darah.
Berbeda dengan pengolahan darah secara umum, darah untuk pasien cuci darah harus melewati uji saring lagi untuk menjaga kemungkinan alergi pada pasien.
Baca Juga
Seperti diungkapkan Kepala Seksi Pengolahan Darah Bidang Pengolahan dan Penyimpanan Darah Unit Donor Darah PMI Provinsi DKI Jakarta, Ana Udaningrum pada Liputan6.com bahwa pemrosesan darah tidaklah mudah. Ada banyak tahap dan pengulangan karena pasien harus diberikan darah yang benar-benar sesuai.
Advertisement
"Pada kasus penderita penyakit darah seperti thalasemia, darah harus diproses ulang dan diteliti. Hal ini dilakukan untuk mencegah alergi bagi mereka. Maka itu, darah untuk pasien yang sering cuci darah akan diproses lagi. Proses ini disebut juga washing eritrosit," kata Ana.
Ana menerangkan, pada proses washing eritrosit, darah akan dicuci menggunakan NHCL melalui alat khusus. Sedangkan untuk pengolahannya, Ana memjelaskan urutannya sebagai berikut:
1. Kantung darah dipotong
2. Sel darah merah (eritrosit) diberi NACL kemudian di homogenisasi (disatukan) dan diulang tiga kaliÂ
3. Sel darah yang disatukan dimasukkan kembali ke kantung darah
Â