Menkes Tegaskan RI Siap Hadapi MERS di WHO

Isu kesehatan global yang menjadi perhatian dunia ini disampaikan Menkes RI Nafsiah Mboi dalam World Health Assembly (WHA) di Gedung PBB.

oleh Melly Febrida diperbarui 22 Mei 2014, 09:34 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2014, 09:34 WIB
Menkes RI Sampaikan Siap Hadapi MERS di WHO
(Foto: Dok.Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta Banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi calon jamaah haji dan umrah membuat Pemerintah RI harus memiliki strategi menghadapi Middle East Respiratory Syndrome coronavirus (MERS-CoV). Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi menyampaikan langkah-langkah Indonesia dalam mencegah kemungkinan bahaya yang diakibatkan oleh MERS dalam sidang paripurna World Health Assembly (WHA) ke-67 di Gedung PBB Jenewa.

Tak hanya antisipasi menghadapi virus MERS, Nafsiah juga memiliki strategi menghadapi dampak perubahan iklim bagi kesehatan.

"Pemerintah RI telah menerapkan berbagai strategi, baik terkait langsung dengan sektor kesehatan maupun multisektoral, termasuk dengan mengintegrasikan penilaian risiko perubahan iklim ke dalam sistem pemantauan kesehatan," ujar Menkes dalam WHA dan dikutip Liputan6.com dari rilis Kementerian Kesehatan RI, Kamis (22/5/2014).

Sidang tahunan WHA ke-67, sebagai bagian dari Governing Bodies WHO yang beranggotakan seluruh negara-negara anggota WHO, akan berlangsung selama lima hari (19- 24 Mei 2014). Sidang WHA ke-67 ini dipimpin Menkes Kuba Roberto Morales Ojeda, akan membahas berbagai isu kesehatan global yang menjadi perhatian bersama masyarakat internasional melalui tema utama The Link Between Climate Change and Health (Hubungan antara Perubahan Iklim dan Kesehatan).

Menkes juga menekankan pentingnya masyarakat internasional untuk terus bekerjasama menangani isu penyakit menular, termasuk melalui kerjasama di dalam kerangka Pandemic Influenza Preparedness (PIP).

Terkait proses negosiasi Agenda Pembangunan Pasca 2015, Menkes mewakili Indonesia mendorong seluruh negara untuk terus berupaya agar isu kesehatan tetap dapat dimasukan ke dalam agenda pembangunan baru. "Indonesia juga menekankan pentingnya implementasi jaminan kesehatan (Universal Health Coverage) sebagai indikator utama pelayanan kesehatan yang memadai,” tandas Menkes.

Sebelumnya, Menkes sebagaimana disampaikan Sekretaris Pertama PTRI Jenewa Arsi D. Firdausy, memaparkan bahwa situasi kesehatan penduduk Indonesia sangat ditentukan oleh letak geografis Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan."Berbagai situasi terkait iklim juga memiliki dampak langsung terhadap keadaan lingkungan serta situasi kesehatan masyarakat Indonesia,” pungkas Menkes.

Selain menyampaikan pernyataan pada sesi pleno, Menkes RI juga direncanakan akan berpartisipasi pada berbagai acara lain, diantaranya menjadi pembicara pada WHO Technical Briefing on the International Health Regulations.

Pertemuan para Menkes negara-negara GNB, pertemuan para Menkes negara-negara Foreign Policy and Global Health, serta melakukan berbagai pertemuan bilateral dengan berbagai pejabat negara lain dan organisasi internasional.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya