Cara Bondan Prakoso Didik Anak

Di luar konsumsi makanan sehat, pasangan musisi Bondan Prakosomemilih untuk mengajarkan sang buah hati, bagaimana cara memiliki tata krama

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 20 Jun 2014, 18:00 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2014, 18:00 WIB
Ilustrasi Bondan Prakoso
Ilustrasi Bondan Prakoso (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta Kualitas tumbuh kembang seorang anak ditentukan dari rangsangan yang tepat yang diberikan orangtua. Selain mengonsumsi makanan sehat, pasangan musisi Bondan Prakoso dan  Margareth Caroline Fatah memilih mengajari buah hati cara bertata krama.

Musisi yang turut mengisi soundtrack dalam film berjudul `Pemburuh Gajah` ini, mulai memberikan stimulasi pada anak saat Kara Annabelle Prakoso (5) berusia 0 tahun.

"Kita baca usia 0 sampai 4,5 tahun adalah golden age. Di mana kita mau membentuk adonan seperti apa, baik itu manis, lunak, keras, pahit, dan segala macamnya, akan terbentuk di usia ini. Untuk itu, dari usia 0 kita sudah menerapkan disiplin dalam bentuk manners (tata krama)," kata Bondan Prakoso saat bertandang ke Redaksi Health Liputan6.com, SCTV Tower, Senayan City, Jakarta, Jumat (20/6/2014).

Yang diajarkan Bondan antara lain, tata cara berbicara sopan dengan orang yang lebih tua, mengucapkan terimakasih bila diberi hadiah, dan sopan santun. Bagi Bondan, itu sangat diperlukan, terlebih di era moderen seperti saat ini.

Selain itu, dari usia 0 sampai 3 tahun, Bondan beserta istri masih menggunakan tindakan fisik seperti mencubit dan sentil, tindakan yang tidak melukai dan menyakiti si anak. Sedangkan saat ini, saat Kara masuk ke dalam fase usia 5 tahun, keduanya lebih memilih untuk memberi peringatan pada anak berupa lisan.

"Usianya saat ini memang pas berupa lisan. Dia sudah trauma kalau di-treat dengan cara seperti itu," kata Bondan.

Sedangkan pemberian makanan bergizi pada anak, Bondan mengaku tidak memberi menu khusus. Hanya, sebagai ayah, Bondan tetap membatasi makanan yang berisiko negatif.

"Apalagi anak-anak itu biasanya memiliki kegemaran tertentu dan sulit untuk makan sayur. Kita pun mengakalinya dengan memberikan suplemen, jus sayur yang dapat dinikmati si anak, atau membuat pancake yang selainya dibuat dari sayuran," kata Bondan menjelaskan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya