Mengapa Tetap Ada Virus yang Menginfeksi Pernapasan Kita?

virus ini memiliki properti atau kemampuan untuk mencerna lendir di dalam hidung, sehingga dapat menembus serta menempel ke saluran napas

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 19 Agu 2014, 13:03 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2014, 13:03 WIB
Konsumsi Makanan Ini Saat Musim Flu dan Batuk
Anda bisa terhindari dari penyakit flu dan batuk dengan memilih makanan yang sehat.

Liputan6.com, Jakarta Meskipun bersin atau batuk dianggap bagus karena mampu membuang bakteri yang ada di dalam tubuh keluar, tetap saja ada virus yang menginfeksi saluran pernapasan manusia. Salah satunya virus influenza.

Secara anatomi dijelaskan bahwa di dalam hidung terdapat lendir-lendir yang lengket, yang membuat proses penginfeksian di dalam saluran pernapasan menjadi sulit. Selain itu, terdapat rambut-rambut kecil yang membuatnya keluar, dan kalau sedikit lebih besar maka dapat merangsang tubuh untuk bersin atau batuk.

Afiono Agung Prasetyo, dr., Ph. D mengatakan, virus influenza memiliki kemampuan untuk mencerna lendir-lendir di dalam hidung, sehingga dapat menembus serta menempel ke saluran napas. Sedangkan virus biasa, tidak dapat melakukan hal serupa.

"Benar bila di bagian tersebut tubuh kita memiliki pertahanan yang bagus. Sebab, terdapat bermacam-macam virus dan bakteri. Sehingga, ada virus atau bakter yang bisa diatasi dengan sistem pertahanan tersebut, tetapi ada juga yang tidak bisa," kata Afiono.

Saat memberi materi di  School of Vaccine Journalist di Gedung Dewan Pers Lantai 6, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (19/8/2014) Wakil Ketua Bidang Penelitian dan Kerjasama Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) menambahkan bahwa tubuh bisa sakit bila tubuh tidak bisa dengan sistem pertahanan tersebut.

Biasanya, kata Afiono, batuk dan pilek akan sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu satu minggu. Batuk mungkin akan sembuh sedikit lebih lama, karena saat batuk mekanisme yang terjadi, tubuh berusaha mengeluarkan sesuatu yang kadang dapat merusak epitel di saluran napas, yang merangsang terjadinya batuk lagi, sehingga ada yang rusak.

"Karena ada yang rusak di saluran, akibatnya batuk akan berlangsung lebih lama. Tapi, penyebabnya satu minggu sudah hilang, karena virus masuk dalam tubuh dan membentuk sistem pertahanan adaptif yang akan melawan penyebab penyakit," kata Afiono.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya