RS Siloam Kunjungi 2 Keluarga Pasien yang Meninggal

Pihak RS Siloam ungkapkan rasa duka kepada dua keluarga pasien yang meninggal karena diduga injeksi obat anestesi Buvanest Spinal.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 18 Feb 2015, 08:00 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2015, 08:00 WIB
Kalbe Ungkapkan Alasan Penarikan 2 Obat Produksinya
Foto Ilustrasi (blog.lawyer.com)

Liputan6.com, Jakarta Ungkapkan rasa duka yang mendalam, pihak Rumah Sakit Siloam Karawaci, Tangerang mendatangi rumah kedua keluarga pasien yang meninggal yang diduga karena injeksi obat anestesi Buvanest Spinal.

"Kami tetap melakukan komunikasi intensif dengan keluarga pasien. Hari ini kami mendatangi kedua rumah pasien yang diwakili oleh jajaran Direksi Siloam Hospital Lippo Village," terang Head Corporate Communication Siloam Hospital Group, Heppi Nurfianto saat dihubungi Health-Liputan6.com, Selasa (17/2/2015).

Selain mengunjungi pihak keluarga pasien yang meninggal usai injeks obat anestesi terhadap pasien kebidangan dan kandungan serta urologi ini, RS Siloam pun masih menunggu hasil penyelidikan dan penelitian yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atas produk obat anestesi merek Buvanest Spinal produksi perusahaan PT Kalbe Farma Tbk.

"Hasil penyelidikan dan penelitian mungkin tidak butuh waktu lama lagi, sepertinya sebentar lagi akan diketahui hasilnya apa," tambah Heppi.

Pihak PT Kalbe Farma Tbk pun telah menarik peredaran Buvanest Spinal 0,5% Heavy 4ml serta Asam Tranexamat Generik 500 mg/amp 5 ml dengan batch nomor 629668 dan 630025 di seluruh Indonesia seperti yang diungkapkan oleh External Communication Senior Manager PT Kalbe Farma Tbk, Hari Nugroho.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya