Konsumsi Keju Bisa Turunkan Risiko Sakit Jantung

Sebuah penelitian yang dilakukan di Denmark menemukan efek positif konsumsi lemak jenuh. Mereka menyebutkan, keju bisa menurunkan risiko pen

oleh Fitri Syarifah diperbarui 13 Apr 2015, 18:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2015, 18:00 WIB
Lebih Banyak Wanita Meninggal karena Serangan Jantung
Dibadingkan pria, lebih banyak wanita yang meninggal dunia karena serangan jantung. (Foto: Huffington Post)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian yang dilakukan di Denmark menemukan efek positif konsumsi lemak jenuh. Mereka menyebutkan, keju bisa menurunkan risiko penyakit jantung. Seperti diberitakan Mirror, Minggu (12/4/2015) Para ahli mengklaim bahwa keju membantu mengurangi jumlah kolesterol berbahaya dalam tubuh
manusia.

"Meski memiliki kandungan lemak yang sama, konsumsi keju lebih baik dibandingkan mentega. Mungkin ini efek positif dari produk susu," kata tim peneliti dari Aarhus University di Denmark.

Pemimpin studi Hanne Bertram menerangkan, mereka yang mengonsumsi keju memiliki kadar butirat, senyawa yang dihasilkan oleh bakteri usus. Tingginya tingkat kimia itu terkait dengan rendahnya kolesterol.

"Keju berhubungan dengan respon metabolik yang lebih baik dibanding susu. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi mekanisme yang tepat antara bakteri usus dan kolesterol," tulis penemuan yang baru dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya