Liputan6.com, Jakarta Kelahiran bayi dengan kelainan celah bibir dan langit (CBL) yang lebih dulu dikenal dengan bibir sumbing tidak hanya berdampak pada kondisi fisik saja, tapi juga fisik, sosial bahkan finansial keluarga. Oleh karena itu dukungan berbagai pihak dibutuhkan demi meningkatkan kehidupan mereka.
"Masalah yang timbul akibat CBL bisa memengaruhi asupan gizi yang masuk. Selain itu ada masalah estetik yang berkaitan dengan penampilan wajah yang dapat mempengaruhi psikis penyandang CBL. Hal ini tentu berdampak terhadap kehidupan sosialnya," terang Tim CBL RSAB Harapan Kita, Rita Rahmawati seperti dikutip pres rilis Komunitas Satu Senyum yang diterima Health-Liputan6.com.
Baca Juga
Selain itu masih banyak orangtua dan masyarkat yang belum mengetahui apa itu CBL dan bagaimana bisa terjadi. Berdasarkan hal itulah, Komunitas Satu Senyum, tempat berbagi informasi dan pengalaman untuk para orangtua dan penyintas kelainan CBL ingin menciptakan kesadaran masyarakat dan memberikan edukasi terkait kelainan CBL.
Advertisement
"Kami bertindak sebagai pusat dukungan dan informasi tentang perawatan CBL bagi orangtua dan penyandang CBL di seluruh Indonesia," terang Ketua Komunitas Satu Senyum, Dwi Chahyaningsih.
Berbagai cara dilakukan Komunitas Satu Senyum untuk mendukung penyandang CBL. Baik lewat forum online, media sosial, dan kini juga menjalin kerjasama dengan rumah sakit dan yayasan-yayasan penyelenggara operasi CBL untuk menciptakan kegiatan untuk menciptakan kesadaran dan bakti sosial.