Aktif Bersepeda Picu Kanker Testis?

Untungnya kanker ini bisa diatasi jika didiagnosis dalam tahap awal. Bahkan tahal lanjut.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 14 Jul 2015, 16:30 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2015, 16:30 WIB
Apa Aktif Bersepeda Picu Kanker Testis?
(Foto: cyclingnews.com)

Liputan6.com, New York- Pebalap sepeda asal Italia, Ivan Basso mengumumkan kepada publik bahwa ia didiagnosis kanker testis. Selain itu, pebalap sepeda terkenal lain asal Amerika Serikat, Lance Armstrong juga pernah mengidap kanker ini.

Hal ini memunculkan pertanyaan, apakah diagnosis kanker testis pada dua pebalap sepeda top ini hanya kebetulan atau memang ada hubungan antara kompetisi bersepeda memperbesar risiko kanker testis?

Memang ada persamaan di antara kedua pebalap ini, namun para ahli mengatakan alasan yang paling mungkin untuk dua kasus ini adalah usia. Menurut National Institutes of Health, kanker testis sebagian besar memengaruhi pria berusia 20-39 tahun. Armstrong didiagnosis pad usia 25 tahun sementara Basso pada usia 37 tahun.

"Penyebab umum adalah usia mereka," terang profesor onkologi dari Roswell Park Cancer Institute di Buffalo, New York, dokter Thomas Schwaab.

"Tidak ada hubungan antara olahraga atletik, khsususnya bersepeda, dengan kanker testis," terang Schwaab diukutip Live Science, Selasa (14/7/2015)

Banyak orang awam berpikir, terlalu lama duduk di dudukan sepeda picu hal ini. Namun, menurut dokter Schwaab bukan testis yang tertekan beban tubuh, melainkan perineum (daerah antara alat kelamin dan anus).

Kabar baiknya, kanker jenis ini bisa diangkat jika diketahui tahap awal. "Sebagian besar kanker testis yang didiagnosa pada tahap awal bisa diangkat," terang Schwaab.

"Bahkan, ketika kanker ini didiagnosis pada stadium lanjut sebagian besar bisa disembuhkan, seperti kasus Armstrong (diketahui pada stadium III)," ungkap Schwaab lebih lanjut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya