Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa semua pihak bertanggung jawab membangun karakter anak sehingga muncul anak-anak berjati diri dan kepribadian Indonesia.
"Jangan hanya menggantungkan kepada pemerintah dan sekolah," kata Presiden usai peringatan Hari Anak Nasional 2015 di Istana Bogor Jawa Barat, Selasa. Presiden menyebutkan pembangunan nilai-nilai itu memerlukan jangka waktu yang panjang.
Baca Juga
"Yang paling penting adalah membangun kulture, nilai-nilai dan itu memerlukan jangka waktu yang panjang," katanya menjawab pertanyaan bagaimana peran pemerintah untuk memutus mata rantai kekerasan kepada anak. Menurut Kepala Negara, pembangunan karakter anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan sekolah tetapi juga keluarga serta lingkungan masyarakat.
Advertisement
"Kalau bangunan nilai-nilai itu berhasil kita lakukan di mana kita mendapatkan anak-anak yang punya karakter dan kepribadian maka muncul anak-anak berjati diri Indonesia," katanya.
Di tempat yang sama Ketua Komnas Perlindungan Anak Aries Merdeka Sirait mengharapkan pemerintah memberikan dukungan moral dalam memutus mata rantai kekerasan terhadap anak pada Peringatan Hari Anak 2015. "Saya berharap Presiden memberikan dukungan moral kepada bangsa ini khususnya bagaimana memutus mata rantai kekerasan terhadap anak yang sedang banyak terjadi," katanya.
Ia menyebutkan saat ini begitu banyak kasus itu sepertti anak ditelantarkan, teraniaya, termasuk kasus Angeline. "Itu tidak disinggung sama sekali, yang kita harapkan Bapak Presiden bisa memberikan dukungan moral secara nasional bagaimana memutus mata rantai kekerasan terhadap anak," katanya.