Seorang Pekerja di Jepang Terkena Kanker Akibat Radiasi Nuklir

Jepang menyatakan seorang pekerja di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, mengalami kanker.

oleh Risa Kosasih diperbarui 21 Okt 2015, 10:00 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2015, 10:00 WIB
Radiasi Nuklir Fukushima Terdeteksi Pada Sejumlah Mobil Bekas
Mobil bekas yang diimpor dari Jepang ke Kyrgystan kedapatan memiliki kadar radiasi yang tinggi.... Selengkapnya

Liputan6.com, Tokyo - Pemerintah Jepang menyatakan bahwa untuk pertama kalinya seorang pekerja di pembangkit listrik tenaga nuklir, Fukushima Daiichi, mengalami kanker yang kemungkinan disebabkan dari paparan radiasi. Hal tersebut diumumkan pada Selasa (20/10) sore WIB menurut situs Wall Street Journal, dikutip Rabu (21/10/2015).

Seorang pria berusia 30-an tahun, yang identitasnya dirahasiakan, telah didiagnosis mengalami leukemia setelah bekerja di pabrik selama 18 bulan, antara tahun 2011 dan 2013, tutur kementerian kesehatan dan tenaga kerja Jepang.

Dia melakukan pekerjaan konstruksi di pembangkit listrik, lokasi kecelakaan terburuk yang pernah terjadi dalam sejarah penggunaan nuklir di Jepang, menyusul krisis pada 2011, kata kementerian tersebut.

PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di Fukushima mengalami kebocoran setelah dilanda tsunami pada 2011. Kebocoran itu menyebabkan tersebarnya radiasi yang membahayakan warga sekitar. Selama periode 2011-2013, pria tersebut terkena dosis total 15,7 millisieverts radiasi.

Menurut PBB, rata-rata pada keadaan normal orang bisa terkena dosis radiasi dalam 2,4 millisieverts per tahun selama kehidupan sehari-hari, karena radiasi alam dan buatan. Dan saat ini pekerja di Fukushima itu sedang mendapatkan pengobatan rawat jalan.

Sebanyak 44.537 orang bekerja di PLTN sejak kecelakaan itu. Menurut operator Tokyo Electric Power Co, 15.408 orang dari mereka telah terkena radiasi melebihi 10 millisieverts.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya