Diprediksi Menopause Dini, Ini Tanggapan Angelina Jolie

Angelina Jolie sudah pikirkan secara matang hal tersebut dan juga melibatkan banyak dokter.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Nov 2015, 17:30 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2015, 17:30 WIB
Angelina Jolie
Angelina Jolie [foto:Aceshowbiz]

Liputan6.com, New York- Aktris Hollywood Angelina Jolie (40) telah melakukan pengangkatan ovarium dan tuba falopi. Hal ini dilakukannya agar terhindar dari risiko terkena kanker ovarium karena lewat tes darah ia berisiko 50 persen.

Pengangkatan rahim membuat Jolie alami perubahan hormon dan diprediksi alami menopause dini, yakni 10 tahun lebih awal daripada wanita lainnya. Namun sepertinya Jolie sudah siap akan risiko apa yang telah dilakukannya seperti saat berbincang bersama Tom Brokaw dalam sebuah wawancara Today Monday.

"Setiap wanita berbeda-beda rasanya ketika melewati masa menopause. Dan... aku tidak tahu perubahan emosional apa yang akan ku rasakan," tuturnya dikutip Health-Liputan6.com Selasa (3/11/2015).

"Yang aku tahu, operasi pengangkatan payudara merupakan tindakan operasi besar dan membuat perubahan fisik. Pengangkatan ovarium akan lebih membuat banyak perubahan. Hormon akan berubah," terang Jolie.

Mirror.co.uk

Tindakan operasi pengangkatan rahim ini sudah dipikirkan istri Brad Pitt benar-benar matang. Ia telah berkonsultasi terhadap dokter baik di dari negara Barat dan Timur apakah ia harus melakukan pengangkatan ovarium dan tuba falupi. Ternyata mereka menjawab bahwa hal itu merupakan pilihan terbaik terkait gen BRCA apalagi tiga anggota keluarga Jolie (ibu, tante, nenek) meninggal karena kanker.

ibtimes.com

Beberapa ahli menyatakan, pengangkatan rahim mengurangi risiko kanker ovarium. Namun akan diikuti munculnya masalah lain. Ovarium menghasilkan estrogen sangat penting untuk kesehatan tulang.

Tingkat estrogen yang sangat rendah dapat menyebabkan osteoporosis. Jika tidak jaga kesehatan, perempuan bisa mengalami keropos tulang usai menopause, seperti diungkapkan ahli kandungan dari Lenox Hill Hospital, New York, dokter Elizabeth Poynor seperti dilansir Live Science. Menopause juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan demensia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya