Liputan6.com, Jakarta Proses adopsi seorang anggota keluarga selalu meninggalkan kesan haru dan takdir tentunya berperan di situ. Seperti yang dialami pasangan asal Newfoundland, Kanada, Doug dan Lesley Facey yang mengadopsi bocah lelaki dari Kazakhstan.
Kirill, balita 4 tahun yang diadopsi Doug dan Lesley ini terlahir tanpa lengan kanan. Uniknya, hal itulah yang memicu pasangan tersebut memilihnya sebagai anak. Alasannya sederhana, Doug dan Lesley adalah keluarga yang tepat bagi Kirill karena ayah Doug, Chris Facey, juga terlahir tanpa lengan kanan. Di antara anggota keluarga Facey, Chris yang paling bersemangat untuk segera bertemu dengan `cucu baru`-nya itu.
Baca Juga
Kirill bertemu dengan `opa`-nya untuk pertama kali pada September lalu. Sebuah foto mengabadikan momen haru pertemuan Kirill dan Chris. Kirill tampak antusias bertemu sang kakek yang memiliki kondisi fisik serupa dengannnya.
Advertisement
"Reaksi ayah sangat emosional ketika pertama kali melihat foto Kirill. Kata pertama yang terlontar darinya adalah, `Dia seperti aku,`" cerita Doug pada Today, dilansir Sabtu (21/11/2015).
"Dia begitu bersemangat ingin bertemu dengannya dan membantu kami selama proses menuju Kazakhstan dan melakukan apa yang seharusnya kami lakukan supaya bisa pulang bersama Kirill. Menurutku dia sudah tahu sejak awal bahwa ini akan menjadi sangat unik bagi mereka berdua," lanjut Doug.
Doug juga mengatakan para kakek dan nenek serta anggota keluarga lainnya sangat bersemangat untuk bertemu Kirill dan menjalin hubungan dengan bocah itu.
"Pertemuan dengan ayahku sangatlah istimewa karena Kirill menyadari dia tak sendirian lagi serta bukan satu-satunya orang yang memiliki satu tangan di dunia ini," kata Doug.
"Walau begitu, bertemu dengan semua kakek dan nenek serta semua keluarga sangat penting karena selama 4 tahun hidupnya, Kirill tak memiliki siapa-siapa. Sekarang dia mempunyai serombongan orang yang akan mencintai dan melindunginya," ungkap Doug.
Kedekatan spesial antara Kirill dan Kakek Chris terus berkembang. Mereka bahkan punya sapaan khusus setiap kali bertemu.
"Aku tak menganggap ayahku difabel. Seingatku, dia melakukan apa pun yang dia inginkan. Aku terinspirasi oleh kekuatan dan kegigihan ayahku," kata Doug. "Aku pun tak menganggap putraku difabel. Dia juga bisa melakukan apa yang dia inginkan. Aku melihat banyak kemiripan sifat di diri Kirill, kekuatan, tekad, kasih sayang, dan perhatian. Keduanya saling menginspirasi," lanjutnya.
Lantas bagaimana komentar Kakek Chris tentang Kirill?
"Keputusan untuk mengadopsi ada pada Doug dan Lesley. Tapi keluarga yang paling memahami tantangan membesarkan anak dengan satu tangan hanyalah kami. Ketika bertemu dengan Kirill, aku tak melihat bocah lelaki yang difabel dan kehilangan tangan kanan," komen Chris.
Chris bertekat akan selalu mendukung dan mengajarkan semua hal yang dia ketahui pada Kirill. (*)