Liputan6.com, Jakarta Sadar atau tidak, saat kita berbohong, pasti akan tersalurkan hingga dapat terdengar, terlihat, tercium atau dapat dirasakan orang lain. Begitupun dengan emosi yang keluar saat pasangan berbohong.
Seperti disampaikan pakar deteksi kebohongan, Handoko Gani, MBA, BAII, saat berbohong ada emosi dasar yang keluar dari orang tersebut. Pertama-tama terkejut, takut lalu marah.
Baca Juga
"Ketika berbohong, itu artinya ada persiapan yang membutuhkan usaha untuk meyakinkan. Hebatnya, tubuh kita dapat mengeluarkan emosi terkejut, lalu karena takut ketahuan dia jadi berbohong dan akhirnya marah," katanya dalam acara Festival Bohong Indonesia (FBI) 2015 di Conclave, Wijaya, Jakarta, ditulis Senin (23/11/2015).
Advertisement
Baca Juga
Bagaimanapun, kata dia, orang jujur, tidak akan takut dan begitu marahnya bila dituduh berbohong. Nah, dari emosi yang ketakutan itu, bagaimana wajahnya, apakah gesturenya menghindar, gemetar, kaku, suara terpatah-patah, gaya bicara yang sebelumnya lancar jadi tidak lancar, terjadi reaksi tubuh misalnya detak jantung lebih cepat.
"Jangan hanya perhatikan satu hal seperti gerak-geriknya. Karena sinyal tubuh saat bohong itu terlihat dari wajah, gestur, suara, kata-kata dan gaya bicara," tukasnya.
Jadi, saat pasangan berbohong, Anda pasti bisa merasakannya.