Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu pemain besar di bidang teknologi saat ini, rupanya Tiongkok sebentar lagi akan jadi rumah bagi pabrik kloning terbesar di dunia.
Tujuan utamanya adalah memproduksi embrio ternak untuk konsumsi makanan manusia. Mereka mengklaim bahwa tuntutan tinggi masyarakat berkaitan dengan sapi dapat tercukupi menggunakan teknologi ini.
Baca Juga
Pusat produksi hewan kloning sedang dibangun di sebuah taman bisnis yang disponsori pemerintah di Tianjin dan diharapkan mulai beroperasi pada pertengahan 2016. Dari segi biaya, proyek 'pabrik' ini adalah 500 juta dolar AS atau lebih dari Rp 6,89 triliun.
Advertisement
Baca juga:
- Mini Winnie, Anjing Kloning Pertama Seharga Rp 1 Miliar
- Kloning Anjing di Korsel, dari Sel Kulit
- Dokter Kanada Ingin Bangkitkan John Lennon dengan Kloning
Perusahaan Tiongkok, Boyalife Grup yang memimpin proyek mengharapkan 100.000 embrio ternak dalam satu tahun sebagai permulaan, dan perlahan-lahan bisa mencapai 1 juta embrio suatu saat nanti.
CEO perusahaan, Xu Xiaochun menjamin kalau daging sapi yang dihasilkan bakal memuaskan konsumen. "Saya dapat memberitahu Anda semua bahwa sapi kloning ini adalah daging sapi paling lezat yang pernah saya punya," tuturnya dikutip dari Health Aim, pada Kamis (3/12/2015).
Sapi kloningan nanti diharapkan mampu mempertahankan pasokan daging sapi, sejak petani lokal saat ini berjuang melayani permintaan pasar yang tinggi. Tak hanya sapi, tapi anjing dan kuda jadi proyek selanjutnya.
Sebetulnya, hewan kloning untuk daging yang dikonsumsi sudah ada di beberapa negara di dunia, tapi dijual dalam skala kecil. Boyalife Grup akan menjadi pertama menjadi produsen dalam skala besar.
Pada akhirnya, Boyalife Grup juga berencana untuk mengkloning spesies yang terancam punah di masa depan. Namun, untuk daging konsumsi, dampak kesehatan dari daging kloningan belum diterangkan jelas keamanannya saat dikonsumsi.