Liputan6.com, Jakarta Tidur malam selama tujuh sampai delapan jam dapat meningkatkan risiko stroke. Bukti ini didapat setelah akademisi dari American Stroke Association Meeting di Los Angeles melihat gaya hidup, usia, etnis, dan kesehatan secara menyeluruh 288.888 orang respondens selama 11 tahun.Â
Baca Juga
Para peneliti juga menganalisis seberapa sering orang yang tidur selama itu melakukan aktivitas fisik. Jalan kaki, berenang, bersepeda, atau berkebun.
Peneliti mengatakan, kecil sekali kemungkinan stroke ditemukan pada mereka yang rutin melakukan aktivitas fisik selama 30 sampai 60 menit sebanyak tiga sampai enam kali seminggu, meski tidur malam selama tujuh sampai delapan jam.
Advertisement
Sebab, stroke dapat terjadi bila terjadi pendarahan di otak atau tersumbatnya aliran darah menuju ke otak. Penyakit stroke kini paling ditakutkan masyarakat di Inggris. Setiap tahun sekitar 110.000 orang menderita stroke.
Dikutip dari Daily Mail, Jumat (19/2/2016), stroke menjadi kematian paling umum setelah penyakit jantung dan kanker. Cedera otak yang disebabkan oleh stroke adalah penyebab utama kecacatan orang dewasa.
Merokok, kelebihan berat badan, dan jarang sekali olahraga dapat meningkatkan risiko stroke.