Cara Atasi Keracunan Gas dari Asap Kendaraan Bermotor

Karbon dioksida atau CO2 merupakan gas yang tidak berbau, tidak berwarna, dan termasuk salah satu jenis gas yang jumlahnya paling berlimpah.

oleh Muhammad Sufyan diperbarui 02 Agu 2016, 11:00 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2016, 11:00 WIB
WHO: Tingkat Polusi Udara di Asia Tenggara Meningkat 5 Persen
Polusi udara meningkat lima persen di lebih dari dua pertiga kota di wilayah Asia Tenggara .

Liputan6.com, Jakarta - Karbon dioksida atau CO2 merupakan gas yang tidak berbau, tidak berwarna, dan termasuk salah satu jenis gas yang jumlahnya paling berlimpah di udara. Gas karbon monoksida termasuk dalam kelompok bahan kimia asfiksia (asphyxiate).

Cara kerja gas ini adalah meracuni hemoglobin (Hb) darah. Sementara fungsi Hemoglogin yaitu mengikat darah dalam bentuk HbO. Apabila Hb teracuni CO kemudian terbentuk ikatan HbCO sehingga oksigen akan terlepas dalam sel darah, tubuh akan kekurangan oksigen.

Pada Umumnya gas karbon monoksida yang terhirup melalui pernapasan maupun inhalasi mengakibatkan racun. 

Anda bisa berisiko keracunan CO2 kalau terjebak macet, atau berada dalam satu ruangan tertutup dalam waktu lama. Sebaiknya, segeralah ambil langkah-langkah berikut, dilansir laman Healthline, Selasa (2/8/2016)

1. Datangi rumah sakit

Langkah wajib pertama, datang ke rumah sakit dan ceritakan keluhan Anda. Ingat, keracunan CO2 bukan keracunan biasa. Anda membutuhkan bantuan medis yang mempunyai pengalaman.

2. Hirup oksigen murni

Di ruang gawat darurat, Anda dapat menghirup oksigen murni melalui masker yang ditempatkan di atas hidung dan mulut. Ini membantu oksigen mencapai organ dan jaringan. Jika tidak dapat bernapas sendiri, mesin (ventilator) dapat bantu pernapasan Anda.

3. Diam di ruang oksigen bertekanan

Dalam banyak kasus, terapi oksigen hiperbarik dianjurkan. Terapi ini adalah menghirup oksigen murni dalam ruang di mana tekanan udara sekitar dua sampai tiga kali lebih tinggi dari tekanan normal, untuk mempercepat penggantian karbon monoksida dengan oksigen dalam darah Anda.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya