Liputan6.com, Jakarta Jika Anda peminum teh, tentunya Anda pernah melihat kantong teh berbentuk piramida yang dibuat longgar daun tehnya dan akan naik saat direndam air mendidih. Namun, tahukah Anda kantong teh yang terbuat dari plastik berpotensi bocor dan bahan kimia beracunnya akan bereaksi terkena panas?
Kantong kertas membawa risiko karena banyak dilapisi dengan senyawa karsinogenik. Inilah yang perlu Anda ketahui tentang pembungkus teh celup, dilansir laman Undergroundhealthreporter, Rabu (28/9/2016).
Baca Juga
Kantong teh plastik
Advertisement
Kantong teh yang terbuat dari berbagai jenis plastik di antaranya viscose rayon, PVC, termoplastik, polypropylene. Namun yang paling menonjol food grade nilon atau polyethylene terephthalate (PET). Keduanya dianggap plastik yang paling aman karena telah memiliki titik leleh yang sangat tinggi.
Permasalahannya bukan sampai situ saja, mengenai suhu 'transisi kaca' (Tg) pada kantong tersebut mengacu pada suhu di mana molekul bahan tertentu seperti polimer mulai terurai. Dan Tg selalu lebih di rendah dari titik leleh.
Dr Ray Fernando, profesor dan direktur polimer dan coating di Cal Poly Zsan Luis Obispo, mengatakan, "Jika polimer melewati keadaan transisi, lebih mudah bagi sesuatu untuk keluar."
Kertas teh celup
Kantong teh celup dari kertas menimbulkan ancaman yang sama sekali berbeda. Banyak kantong kertas diperlakukan dengan senyawa yang disebut epichlorohydrin, yang digunakan untuk memproduksi resin epoxy, dan bertindak sebagai pestisida.
Lembaga Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan (NIOSH) menjelaskan label karsinogen potensial sudah terbukti menyebabkan kanker pada hewan, mengganggu kesuburan, dan melemahkan fungsi kekebalan tubuh. Dan kantong teh bukan satu-satunya pelaku, tapi juga ada filter kopi, pembungkus sosis, dan filter air yang diolesi dengan epiklorohidrin.
Dikabarkan Bottomlineinc, PET, asam polylactic (PLA) dan nilon yang digunakan sebagai kemasan makanan, keamanannya sebagai bahan telah diuji.
"Tapi ketika plastik dikenakan benda panas, molekul mulai pecah, dan mereka dapat meluluhkan isinya," terang Sonya Lunder, MPH, seorang analisis senior untuk sebuah penelitian yang dilancarkan oleh organisasi kesehatan dan advokasi.
Sonya melanjutkan, hingga kini tidak ada penelitian yang melihat secara khusus berapa banyak racun yang keluar dari kantong teh plastik memenuhi cangkir teh Anda. Namun kita tetap harus waspada.
Bagaimana dengan kantong teh kertas? Mungkin tidak lebih baik dari plastik karena banyak menggunakan epichlorohydrin, senyawa yang telah dikaitkan dengan kanker, infertilitas, dan fungsi kekebalan tubuh.Â
Â