Liputan6.com, Jakarta Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Amaranila Lalita Drijono menyebut salon sebagai penyebab banyak pasien yang datang ke dokter kulit dalam keadaan wajah sudah bopeng. Bopeng akibat jerawat yang dipencet-pencet.
Amaranila juga menyayangkan ketidaktahuan masyarakat akan bahaya memencet jerawat. Kegiatan memencet jerawat hanya membuka masalah besar pada pasien tersebut.
Baca Juga
"Kalau sudah bopeng susah untuk mengembalikan ke semula 100 persen. Jangan pikir mentang-mentang ada laser lantas masalah bopeng akibat jerawat yang dipencet hilang begitu saja," kata dr Amaranila saat dihubungi Health Liputan6.com pada Jumat (30/9/2016)
Advertisement
Bagi dr Amaranila memencet jerawat adalah hal sepele tapi menyedihkan. Jerawat memang akan hilang dalam waktu singkat tapi dampak yang akan diterima di kemudian hari adalah bopeng.
"Anak jerawat lalu dibawa ke salon untuk facial. Jangan pikir kamu ibu yang baik. Nanti, ketika dia berumur 20 tahun akan bopeng dan minder," kata Amaranila.
Menurut Amaranila tidak semua hal bisa diperbaiki sekalipun sudah banyak klinik kecantikan yang memiliki alat-alat canggih. "Kan sedih jadinya. Kulit mulus karena kesalahan kecil yaitu memencet-mencet jerawat malah jadi problem," kata Amaranila menambahkan.
Masyarakat juga harus tahu untuk mengembalikan wajah kembali mulus 85 persen saja harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit karena biaya yang mahal. Serta penderitaan yang harus dihadapi karena "mengobati" wajah bopeng akibat jerawat tidak mudah seperti yang dibayangkan.