Bahaya Olahraga Saat Sedang Emosi

Orang yang melakukan olahraga atau latihan fisik saat marah atau kesal tiga kali lebih berisiko terkena serangan jantung.

oleh Aluna Swara diperbarui 12 Okt 2016, 09:30 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2016, 09:30 WIB
Olahraga
Ilustrasi Menjaga Kesehatan Tubuh Dengan Cara Olahraga Teratur (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Selain untuk membuat tubuh tetap sehat dan bugar, olahraga juga sering digunakan untuk mengatasi stres dan bad mood. Olahraga pada dasarnya meningkatkan endorfin dan dapat membantu mengalihkan beban pikiran. Itulah mengapa jalan kaki seringkali menjadi "obat" frustrasi.

Namun, penelitian baru yang diterbitkan dalam Heart Association Journal Circulation menunjukkan bahwa, terlalu banyak olahraga di pusat kebugaran saat emosi meningkat mungkin bisa melepaskan tekanan emosional Anda. Namun, ini justru berbahaya untuk fisik Anda, dikutip dari laman Cosmopolitan, Kamis (13/10/2016). 

Saat peneliti melakukan survei, 12.461 pasien serangan jantung menemukan satu dari tujuh orang yang marah atau kesal, melakukan latihan fisik yang cukup berat. Dari penelitian itu, orang yang melakukan latihan fisik saat marah atau kesal tiga kali lebih berisiko terkena serangan jantung setelah melakukan aktivitas berat selama 60 menit.

Aktivitas fisik dan emosi yang kuat dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung sehingga memberi tuntutan yang lebih besar pada sistem peredaran darah Anda. Jika arteri Anda sudah penuh dengan plak, kombinasi olahraga dan emosi bisa dengan mudah menyebabkan pembekuan darah yang berakhir dengan serangan jantung.

Kondisi seperti ini biasanya menyerang Anda, kaum pria dengan usia sekitar 58 tahun. Sebagian besar dari mereka melakukan olahraga di malam hari dalam keadaan emosi.

(Aluna Swara)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya