Sejak Usia Berapa Anak Bisa Diajak Masak Bareng?

Anak yang suka memasak biasanya sudah memperlihatkan hal tersebut saat usianya dua-tiga tahun.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 23 Okt 2016, 06:20 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2016, 06:20 WIB
Bila anak sudah senang memasak, libatkan ia sesuai kemampuannya. (Foto: Netmums)
Bila anak sudah senang memasak, libatkan ia sesuai kemampuannya. (Foto: Netmums)

Liputan6.com, Jakarta Anak-anak usia dua hingga tiga tahun yang memiliki ketertarikan memasak biasanya sudah suka ikut-ikutan membantu orangtua di dapur. Jika begitu, libatkan saja anak memasak.

Mengajak anak-anak memasak memang harus disesuaikan dengan kemampuan anak. Tapi di usia dua hingga tahun, perkembangan motoriknya sudah baik.

"Anak usia dua hingga tiga tahun itu sudah bisa menjumput atau mengambil benda-benda. Jika dia memiliki ketertarikan memasak, orangtua bisa melibatkan dia untuk membantu mengambil sesuatu," kata psikolog Rini Hildayani.

Namun perlu diingat, anak-anak di usia ini sedang senang-senangnya mengeksplorasi hal-hal di sekitarnya, sehingga orangtua wajib memastikan kegiatan balita itu aman.

"Misalnya minta ia untuk membawa tomat, piring plastik. Pastikan orangtua melibatkan anak membawa sesuatu yang aman, bukan pecah beling," kata Rini lagi dalam acara Nestle Healthy Kids-International Chefs Day di Jakarta, ditulis Jumat (21/10/2016).

Baking

Terkait keamanan saat memasak, Rini mengingatkan orangtua untuk menjauhkan dari sesuatu yang membahayakan buah hati. Sebab anak-anak usia ini belum terlalu mampu memahami pengarahan dari orangtua.

Seperti misalnya, "Jangan pegang panci ya, karena panci ini panas" hal ini belum terlalu dipahami oleh anak usia ini. Namun hal ini sudah mampu dipahami anak yang perkembangan bahasanya sudah baik yakni usia lima hingga enam tahun.

Rini mengungkapkan sebaiknya orangtua yang bijak menjauhkan anak dari hal-hal yang berbahaya saat sedang memasak. Jika terlalu banyak dilarang malah mengganggu perkembangannya yang sedang ingin mengeksplorasi banyak hal.

"Jika anak terlalu banyak dilarang 'jangan sentuh itu', 'awas nanti panas' dan aneka larangan malah membuat anak yang sedang senangnya eksplorasi jadi takut. Banyak larangan membuat mereka malah ragu-ragu untuk eksplorasi diri," kata wanita yang juga dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini pada wartawan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya