Tekan Laju Pertumbuhan Penduduk, BKKBN Gaungkan Kembali KB

BKKBN kembali menggaungkan program Keluarga Berencana (KB) selama kegiatan Hari Keluarga Nasional berlangsung di Bandar Lampung

oleh Benedikta Desideria diperbarui 15 Jul 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2017, 14:00 WIB
Ketua BKKBN Bicara Nilai Gotong Royong
Nilai gotong royong yang terus berkurang dapat dilihat dari sifat manusianya yang seperti ini

Liputan6.com, Bandar Lampung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali menggaungkan program Keluarga Berencana (KB) selama kegiatan Hari Keluarga Nasional berlangsung di Bandar Lampung, Lampung. Program ini dianggap sempat sukses menekan laju pertumbuhan penduduk.

Upaya ini dilakukan guna menurunkan angka kelahiran rata-rata (total fertility rate/TFR) yang kini 2,6 anak per wanita menjadi 2,1 sehingga tidak terjadi ledakan penduduk. 

"Pada awal program KB tahun 1970, rata-rata jumlah anak per wanita 5,6, sukses diturunkan lewat program KB menjadi (rata-rata jumlah anak per wanita) 2,6 di awal reformasi," kata Kepala BKKBN, Surya Chandra Surapaty, dalam sambutan penganugerahan Manggala Karya Kencana di Bandar Lampung, Jumat malam.

Berbagai upaya dilakukan guna menekan laju pertumbuhan penduduk, seperti sosialisasi usia menikah minimal 21 bagi perempuan serta 25 tahun bagi laki-laki.

Surya juga menyarankan para keluarga untuk memiliki anak kedua dengan jeda tiga sampai lima tahun setelah kelahiran anak pertama. Dia juga mengingatkan pentingnya penggunaan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan.

"Jangan khawatir kalau ada yang mengatakan 'banyak anak banyak rezeki'. Dua anak saja cukup yang penting anak berkualitas," tegas Surya. 

 

Simak video menarik berikut ini:

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya