Liputan6.com, Jakarta Fenomena bullying atau perundungan kembali terjadi. Kali ini kekerasan menimpa salah satu mahasiswa Universitas Gunadarma dengan kondisi berkebutuhan khusus (autisme). Kejadian tersebut terungkap melalui video yang diunggah pada Sabtu, (15/7/2017) lalu.
Munculnya fenomena bullying membuat banyak orangtua khawatir apabila hal tersebut terjadi kepada anak mereka. Perlu dicermati, perilaku bullying tak hanya berupa kekerasan, intimidasi, dan pemaksaan. Namun hal itu bisa berawal dari perilaku mengejek, mengucilkan, dan merendahkan orang lain.
Ada beberapa cara untuk mengetahui tanda-tanda anak menjadi korban bully, mengutip laman Scholastic, Senin (17/7/2017). Anak yang sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan umumnya akan menunjukkan perilaku atau kondisi berikut ini:
Advertisement
1. Meningkatnya kepasifan atau penarikan diri
2. Sering menangis
3. Pengaduan berulang gejala fisik seperti sakit perut atau sakit kepala tanpa sebab yang jelas
4. Memar yang tidak terjelaskan
5. Penurunan nilai atau masalah belajar yang tiba-tiba
6. Tidak ingin pergi ke sekolah
7. Perubahan signifikan dalam kehidupan sosial, misalnya dijauhi dan tidak diundang ke acara sosial seperti ulang tahun.
8. Perubahan mendadak dalam cara anak Anda berbicara, misalnya menjadi lebih kasar.
Jika anak Anda menunjukkan gejala-gejala seperti di atas, langkah yang tepat adalah mengajak anak bicara mengenai kondisi di sekolah. Jika anak mau mengaku, diskusikan dengan guru untuk menemukan solusi.
Namun, jika anak Anda tidak mau terbuka, langkah yang tepat adalah berdiskusi dan meminta bantuan kepada pihak sekolah untuk mengawasi sang anak selama berada di sekolah untuk mencegahnya menjadi korban perundungan.
Saksikan tayangan menarik berikut ini: