Vaksin MR Aman dan Ampuh Cegah Campak dan Rubella

Vaksin MR bisa mencegah campak dan rubella.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 01 Agu 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2017, 10:30 WIB
Vaksin
Vaksin MR bisa cegah campak dan rubella.

Liputan6.com, Jakarta Cacat akibat Sindroma Rubella Kongenital yang disebabkan penyakit rubella, biasanya menyerang anak. Tapi penularannya bisa terjadi pada ibu hamil di trimester pertama. Ini dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan.

Rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus.  Kecacatan yang terjadi meliputi kelainan pada jantung dan mata, tuli, dan tumbuh kembang lambat.

Serupa dengan rubella, campak--yang juga penyakit infeksi menular melalui saluran napas--dapat menyebabkan komplikasi kronis seperti diare, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, dan kematian, menurut berita pers Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, ditulis Selasa (1/8/2017).

Untuk mencegah kedua penyakit ini, ada kampanye imunisasi dengan vaksin Measles Rubella (MR) Imunisasi MR diberikan pada anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun. Kampanye imunisasi MR dilaksanakan selama Agustus-September 2017 di seluruh wilayah di pulau Jawa.

Pada Agustus-September 2018 akan dilaksanakan di seluruh wilayah di luar pulau Jawa. Pada tahun ini, kampanye dilakukan di sejumlah 6 provinsi, 119 kabupaten/kota dan 3.579 puskesmas dengan menyasar 34.964.384 anak.

Demi menyukseskan kampanye vaksin MR, Kementerian Kesehatan menyediakan 4.777.150 vial vaksin MR, alat suntik, dan logistik pendukungnya, seperti buku Petunjuk Teknis pelaksanaan, materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).

Ketersediaan ini digunakan sebagai media sosialisasi kepada masyarakat. Vaksin MR ini mendapat rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Vaksin MR dinilai efektif mencegah penyakit campak dan rubella (95 persen).

Vaksin MR juga aman dan sukses digunakan lebih dari 141 negara di dunia. Efek berupa demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi bisa menghilang dalam waktu 2-3 hari. Kondisi ini normal terjadi.

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya