Pria yang Sering Makan Sendirian Berisiko Obesitas

Temuan terbaru menunjukkan, pria yang makan sendirian lebih dari dua kalis ehari berisiko tinggi obesitas.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 03 Nov 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2017, 10:30 WIB
Obesitas
Pria yang makan sendirian berisiko tinggi alami obersitas. (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Seoul, Korea Selatan Pria yang makan sendirian ternyata lebih berisiko (45 persen) obesitas. Pernyataan ini dari hasil temuan baru para peneliti di Dongguk University Ilsan Hospital, Seoul, Korea Selatan.

Sebenarnya, konsekuensi kesehatan makan sendirian juga dialami wanita. Tapi efek yang lebih besar dialami pria. Studi meneliti 7.725 orang dewasa yang diminta membeberkan, seberapa sering mereka makan sendirian.

Hasil temuan, dilansir dari Independent, Jumat (3/11/2017), kebiasaan makan sendirian menimbulkan ancaman kesehatan bagi orang dewasa, yang makan sendirian lebih dari dua kali sehari.

Selain itu, orang yang makan sendirian ini biasanya adalah para lajang, hidup sendirian, bahkan sering sekali melewatkan makan--tidak makan.

Pria yang makan sendirian lebih dari dua kali sehari, termasuk paling berisiko mengalami obesitas. Pada umumnya, pria yang makan sendirian memang tidak memiliki pasangan.

Simak video menarik berikut ini:

Sindrom metabolik

Penelitian makan sendirian juga berpengaruh pada wanita. Wanita yang rutin makan sendirian 29 persen lebih berisiko terkena sindrom metabolik.

Kondisi sindrom metabolik sangat berbahaya, yang merupakan kombinasi antara diabetes, tekanan darah tinggi dan obesitas.

Hal ini berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner dan stroke, menurut National Health Service Inggris.

Penelitian ini diterbitkan di Obesity Research & Clinical Practice. Pria yang makan sendirian juga berisiko mengalami sindrom metabolik (64 persen).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya