Gaul dan Kekinian, Kantor Model Ini Malah Bisa Rusak Otak

Beberapa perusahaan belakangan ini menerapkan model kantor yang lebih modern, yang sayangnya bisa merusak kesehatan otak.

oleh Lilin Rosa Santi diperbarui 12 Nov 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2017, 14:00 WIB
Hindari Warna Ini di Kantor agar Kreativitas Kerja Meningkat
Beberapa perusahaan belakangan ini menerapkan model kantor yang lebih modern, yang sayangnya bisa merusak kesehatan otak.

Liputan6.com, Jakarta Konsep open office yang menawarkan desain kantor yang serba terbuka tanpa sekat sedang marak dilakukan di berbagai bisnis, terutama di perusahaan teknologi informasi, start up, ataupun agency.

Konsep open office memberikan keleluasan lebih bagi karyawan baik dalam relasinya dengan atasan ataupun rekan kerja. Tentu privasi akhirnya lebih terbatas dibanding konsep kantor konvensional sebelumnya.

Namun selain privacy, konsep open office kini juga diyakini memberikan efek buruk bagi kesehatan.

Dilansir dari laman BBC, Minggu (12/11/20170 salah satu pengaruh buruk dari open office adalah hilangnya fokus seseorang. Dengan situasi yang sangat terbuka di mana seseorang dapat berpindah tempat duduk atau meja sekehendak hati, atau berbicara pada rekan kerja tanpa batas, menciptakan suasana kerja yang dinamis sekaligus ribut dan mengganggu.

Apalagi pada dasarnya, manusia mempunyai batasan dalam melakukan pekerjaan sekaligus dalam waktu yang sama. Sehingga sangat sulit bagi seseorang untuk fokus dengan situasi yang terlalu terbuka.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Berefek pada otak

[Bintang] Ternyata, 3 Shio Ini Memang Lebih Cocok Kerja Kantoran
Ilustrasi kantor open office

Gangguan kecil saja dikatakan akan menghilangkan fokus seseorang selama 20 menit ke depan. Pada akhirnya, proses tersebut akan mengakibatkan efek yang buruk pada otak dan kemudian kemampuan mengingat seseorang.

Kebanyakan karyawan juga sangat terganggu pada suara berlebih yang lebih sering diterima pada konsep open office. Topik yang dibicarakan pada konsep kantor terbuka juga dikatakan tidak terlalu relevan dengan pekerjaan, dan lebih banyak mengangkat topik pribadi.

Hal ini tentu membuat fokus seseorang yang tengah konsentrasi pada pekerjaan pada akhirnya kehilangan fokusnya.

Untuk menciptakan suasana yang sangat tenang, kini beberapa perusahaan yang melakukan pekerjaan dengan fokus tinggi sebaliknya banyak yang memberikan ruangan kecil bagi karyawan yang ingin bekerja sendiri atau hanya bersama timnya yang kecil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya