Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang tua menginginkan anak gadisnya tidak tumbuh terlalu cepat. Namun, tidak sedikit anak perempuan yang justru mengalami pertumbuhan lebih cepat, sehingga mengalami pubertas dini. Penelitian menunjukkan gadis yang mencapai kedewasaan terlalu cepat berisiko besar mengalami obesitas.
Dilansir dari Natural News, Sabtu (14/4/2018), penelitian dari Imperial College London yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity menunjukkan gadis yang mengalami pubertas lebih cepat cenderung akan tumbuh dengan masalah berat badan atau obesitas. Hal ini turut dipengaruhi oleh menstruasi yang lebih cepat pada seorang gadis dibandingkan dengan teman sebayanya.
Baca Juga
Studi lain menunjukkan gen turut berperan dalam menstruasi pertama dan meningkatnya massa tubuh. Para ilmuwan berpendapat salah satu alasan hal tersebut dapat terjadi yaitu perubahan hormon yang mempengaruhi jaringan lemak pada payudara.
Advertisement
Selain itu, pubertas dini di kalangan gadis dapat menyebabkan masalah mental dan kesehatan. Namun demikian, hal tersebut dapat dihindari. salah satunya yaitu dengan memberikan asupan vitamin D pada mereka.
Sebuah penelitian dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Michigan mengungkapkan gadis berumur 5 hingga 12 tahun yang kekurangan vitamin D lebih cepat mengalami pubertas.
Oleh sebab itu, Anda dapat membawa buah hati berjemur di bawah sinar matahari. Bila perlu, berikan pada mereka sumber vitamin D dari makanan, seperti ikan salmon, jus jeruk segar, susu kedelai, dan keju. Hal ini dirasa dapat membantu Anda mencegah pubertas dini pada mereka, sehingga menurunkan risiko mengalami obesitas.
Â
Saksikan juga video berikut ini :
Makanan kaleng bisa percepat pubertas pada gadis
Salah satu penyebab lain dari pubertas dini pada gadis yaitu makanan kaleng yang kerap mereka konsumsi. Hal ini karena setiap makanan kaleng mengandung BPA (Bisphenol A), yang menyerupai hormon estrogen. Hal ini menyebabkan pertumbuhan payudara, pinggul yang melebar, rambut kemaluan dan ketiak, yang merupakan salah satu tanda dari pubertas.
Oleh sebab itu, sebagai orangtua, Anda dapat membantu mereka menghindari konsumsi makanan kaleng. Selain itu, ajarkan pada buah hati untuk minum air putih atau jus segar dari gelas atau botol berbahan stainless steel, bukan plastik.
Advertisement