Liputan6.com, Jakarta Jérôme Hamon menjadi pria pertama di dunia yang melakukan transplantasi wajah sebanyak dua kali. Hal ini membuatnya dijuluki "Pria dengan tiga wajah".
Dilansir dari Men's Health, Kamis (19/4/2018), pria asal Prancis ini melakukan operasi wajah pertamanya tahun 2010. Hal ini karena pria tersebut memiliki kondisi genetik yang langka, yakni neurofribomatosis tipe 1. Menurut National Institute of Health, meskipun gejala yang ditunjukkan bervariasi, semua pasien mengalami bercak kulit gelap yang muncul pada usia dini.
Baca Juga
Seiring bertambahnya usia, ukuran dan jumlah bercak tersebut pun bertambah, berkembang menjadi tumor jinak, yang dapat menyebabkan penodaan seperti kasus yang dialami Hamon.
Advertisement
Transplantasi yang dilakukan Hamon hanya bertahan hingga 2015, yaitu saat dia jatuh sakit karena obat untuk mengadaptasi organ yang didonorkan tidak bereaksi. Oleh sebab itu, pada November 2017, tubuhnya benar-benar menolak jaringan wajah yang dari donornya.
Penolakan pada jaringan dari donor memang menjadi risiko semua jenis transplantasi. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh akan memandang organ asing tersebut berbahaya. Oleh sebab itu, pada setiap tranplantasi, pasien akan diberi immunosuppressant untuk mengelabui sistem kekebalan tubuh.
Kegagalan operasi tersebut membuat pria berumur 43 tahun itu tidak dapat berbicara dan makan. Hal ini membuat dirinya kembali menjalani operasi tranplantasi wajah pada januari 2018, yang dilakukan oleh Dr. Laurent Lantieri. Hal ini membuat Hamon menjadi pria pertama di dunia yang menjalani transplantasi wajah sebanyak dua kali.
Â
Saksikan juga video berikut ini :
Penolakan organ pada transplantasi adalah hal biasa
Transplantasi wajah yang dilakukan Jérôme Hamon serupa dengan operasi tranplantasi organ lainnya. Seorang dokter yang pernah melakukan transplantasi wajah, Dr. Bohdan Pomahac, mengungkapkan penolakan yang terjadi pada organ merupakan hal yang biasa.
"Semakin banyak perubahan yang terjadi pada pasien usai menjalani transplantasi wajah, semakin banyak pula pasien harus menghadapi penolakan kronis tersebut," ujar Pomahac pada CBS News, mengutip dari Men's Health.
Dia mengatakan beberapa pasien akan mengalami keberuntungan dengan kondisi wajah yang dapat bertahan lebih lama. Namun demikian, banyak pula yang harus menjalani operasi kembali.
Transplantasi wajah merupakan salah satu prosedur bedah yang jarang dilakukan. Prosedur ini pun pernah dijalani oleh Isabelle Dinoire di Prancir, yang wajahnya dirusak oleh anjing.
Advertisement