Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan orang, secara otomatis menutup mata mereka saat ciuman. Ternyata, ada alasan ilmiah di balik kebiasaan ini.
Penelitian dari Royal Holloway, University of London (RHU), mempelajari bagaimana stimulus visual memengaruhi panca indera. Sebagai catatan, penelitian ini tidak secara khusus meneliti ciuman.
Baca Juga
Untuk studi ini, 16 relawan melakukan pencarian huruf dengan berbagai tingkat kesulitan.
Advertisement
Pada saat yang sama, mereka harus bereaksi pada getaran singkat yang dilakukan pada tangan kiri atau kanannya. Hasilnya? Mereka yang mengalami kesulitan lebih besar melakukan tugas itu memiliki kesensitifan yang lebih rendah terhadap getaran.
Singkatnya, mereka tidak bisa berkonsentrasi melakukan dua hal pada saat yang sama.
"Sudah diketahui bahwa peningkatan tugas yang bersifat visual bisa mengurangi kepekaan stimulasi pendengaran dan penglihatan," ujar penulis studi Dr. Sandra Murphy, peneliti fisologi postdoctoral di RHU, seperti diberitakan She Knows, dilansir Minggu (29/4/2018). "Penelitian kami memperdalam temuan tentang indera peraba."
Saksikan juga video menarik berikut:
Meningkatkan Kepekaan
Walaupun penelitian ini tidak diaplikasikan langsung pada ciuman, hal tetap memberikan penjelasan kenapa kita menutup mata. Karena memang sulit untuk melakukan beberapa hal di saat yang sama.
"Riset kami menemukan, melakukan sesuatu yang membutuhkan penglihatan mengurangi kepekaan terhadap sensasi taktis," peneliti Polly Dalton menyampaikan pada Medical Daily. "Hal ini menyiratkan, mengurangi kebutuhan untuk melihat (misalnya menutup mata), bisa meningkatkan kepekaan taktis. Dan hal ini bisa jadi salah satu alasan kenapa orang-orang menutup mata mereka ketika berciuman."
Hal ini juga menjelaskan, kenapa banyak orang yang memilih untuk fokus pada benda tak bergeran, alih-alih mata lawan bicaranya, ketika mendengarkan omongan mereka. Agar mereka bisa berkonsentrasi dengan lebih baik mendengarkan apa yang lawan bicaranya ucapkan.
Advertisement