SD di Pelosok Kalimantan Punya Kantin Kejujuran

Guru di sekolah pelosok di Kalimantan Barat punya cara kreatif menerapkan penguatan pendidikan karakter yakni dengan menghadirkan kantin kejujuran. Seperti apa?

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 04 Mei 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2018, 09:00 WIB
uru SDN 07 Sasak Sambas, Yostina gagas kantin kejujuran di sekolahnya (Arsip WVI)
uru SDN 07 Sasak Sambas, Yostina gagas kantin kejujuran di sekolahnya (Arsip WVI)

Liputan6.com, Jakarta Kantin kejujuran biasa ditemukan di sekolah-sekolah perkotaan. Namun, di pelosok Kalimantan Barat, ada sekolah dasar yang sudah menerapkan kantin kejujuran.

Murid di SDN 07 Sasak Sambas kini sudah belajar jujur lewat kehadiran kantin kejujuran. Menurut penggagas kantin yang juga guru di sekolah ini, Yostina, para murid bisa belajar jujur dengan membayar sendiri barang yang dibeli. 

"Saat peralatan sekolah, seperti buku dan pulpen habis. Mereka beli sendiri, tanpa penjaga yang jaga kantin," kata Yostina dalam acara Pemaparan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta ditulis Jumat (4/5/2018).

Kantin kejujuran merupakan salah satu cara penerapan penguatan pendidikan karakter (PPK). Para siswa diharapkan mampu berperilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya di sekolah saja seperti disampaikan Yostina. 

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

Cara kreatif lain terapkan pendidikan penguatan karakter

Kehadiran kantin kejujuran merupakan cara kreatif menerapkan PPK. Kehadiran kantin dengan konsep seperti ini pun tak hanya menguatkan karakter anak tapi juga membuat mereka senang.

Contoh lain penerapan PPK, lanjut Yostina, yakni menanamkan kepada murid agar suka belajar. "Kami membuat lagu dan yel-yel. Anak-anak jadi semangat belajar dan bisa memahami pelajaran dengan baik," katanya.

Cara belajar yang seru seperti ini menurut Yostina turut mengubah perilaku anak di kelas. Anak yang tadinya malu-malu jadi berani.

"Kami sekarang kewalahan. Dulu kan kalau diminta menjawab pertanyaan pada diam. Sekarang berlomba-lomba mau jawab. Banyak yang tunjuk tangan," cerita Yostina. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya