Liputan6.com, Jakarta Teror bom Surabaya yang terjadi pada tiga gereja di Surabaya hari Minggu (13/5) tentu membuat masyarakat terguncang. Belum lagi, kejadian ini juga ditayangkan nonstop di berbagai media. Tak pelak, anak-anak juga akan terpapar kejadian terorisme ini.
Lalu, bagaimana orangtua sebaiknya menjelaskan teror bom Surabaya dengan baik dan benar agar si kecil tidak takut dan sedih.
Baca Juga
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui website kemdikbud.go.id membagikan cara-cara bijak menjelaskan soal peristiwa terorisme oleh orangtua kepada si kecil. Berikut penjelasannya:
Advertisement
1. Mencari tahu yang anak pahami
Setelah si kecil melihat informasi mengenai terorisme, orangtua harus cari tahu apa yang dipahami anak mengenai peristiwa tersebut.
Lalu bahas secara singkat apa yang terjadi, meliputi fakta-fakta yang sudah terkonfirmasi, ajak anak untuk menghindari isu spekulasi.
2. Saring infomasi
Kini informasi memang mudah didapatkan. Untuk itu, orangtua harus menyaring dan membatasi anak mendapatkan informasi terkait terorisme.
Ada baiknya menghindari paparan terhadap televisi dan media sosial yang sering menampilkan gambar dan adegan mengerikan bagi kebanyakan anak, terutama anak di bawah usia 12 tahun.
3. Pahami karakter anak
Setiap anak tentu memiliki karakter yang berbeda. Maka tak ada salahnya, orangtua mengetahui karakter si kecil agar tidak terjadi rasa takut yang berlebih pada anak.
Agar mereka tidak menjadi sangat ketakutan, jelaskan bahwa kejahatan terorisme seperti bom Surabaya sangat jarang, tapi kewaspadaan tetap diperlukan.
Saksikan juga video menarik berikut:
4. Bantu anak mengungkapkan perasaan
Bantulah anak mengungkapkan perasaan mereka. Jika marah, ungkapkan kepada orang yang tepat, contohnya kepada teroris.
Ingat pada anak bahwa pelaku teror bukanlah orang golongan atau agama tertentu. Terpenting agar mengindari prasangka
5. Melakukan kegiatan secara normal
Salah satu tujuan teroris adalah menimbulkan keresahan. Jika kegiatan terorisme membuat masyarakat resah, maka tujuan mereka meneror telah berhasil.
Jadi, lakukanlah kegiatan keluarga bersama secara normal untuk memberikan rasa nyaman, serta tidak tunduk pada tujuan terorisme mengganggu kehidupa kita. Kebersamaan dan komunikasi penting untuk mendukung anak.
6. Ajarkan anak mengapresiasi kerja aparat negara
Ajak anak berdiskusi dan mengapresiasi kerja polisi, TNI, dan petugas kesehatan yang melindungi, melayani, dan membantu kita di masa tragedi. Diskusikanlah lebih banyak tentang sisi kesigapan dan keberanian mereka daripada sisi kejahatan pelaku teror.
Nah para orangtua, itu dia enam cara yang bisa kamu lakukan untuk menjelaskan kepada anak apa itu terorisme. Semoga Indonesia tetap kuat dan mampu melawan terorisme.
Penulis: Anisha Saktian Putri. Sumber: Vemale.com
Advertisement