Liputan6.com, Jakarta Pernikahan mampu melindungi seseorang dari berkembangnya penyakit jantung atau stroke. Hal ini didapat dari sebuah analisis gabungan dari data yang tersedia dan diterbitkan secara daring di jurnal Heart.
Sebagian besar (80 persen) penyakit kardiovaskular memiliki kaitan dengan faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, tekanan darah tinggi, kolesterol, merokok, dan diabetes. Namun tidak jelas apa yang mempengaruhi 20 persen sisanya.
Baca Juga
Temuan penelitian sebelumnya mengenai dampak status pernikahan nampaknya terlihat agak beragam. Sehingga, untuk memperjelas masalah, penulis studi melihat data penelitian lainnya.
Advertisement
Â
Â
Kaitan menikah dan risiko penyakit jantung
Mereka melihat 34 dari total 225 data yang telah diterbitkan antara 1963 hingga 2015 yang melibatkan lebih dari 2 juta orang berusia 47-77 tahun di Eropa, Skandinavia, Amerika bagian utara, Timur Tengah, dan Asia.
Analisis data yang dikumpulkan mengungkap orang yang tidak (tidak pernah, bercerai, atau janda dan duda) berada pada risiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular sebesar 42 persen dan penyakit jantung arteri koroner 16 persen dibandingkan yang sudah menikah.
Melansir Science Daily pada Rabu (20/6/2018), orang yang tidak menikah juga memiliki kaitan dengan meningkatnya risiko kematian akibat penyakit jantung koroner 42 persen dan stroke 55 persen.
Ketika data dipecah lebih lanjut, analisis menunjukkan bahwa perceraian memiliki kaitan dengan berkembangnya penyakit jantung pada pria dan wanita sebesar 35 persen. Sementara janda atau duda lebih 16 persen lebih rentan mengalami stroke.
Â
Advertisement
Alasan menikah bikin terhindar dari penyakit stroke
Penulis mengingatkan bahwa metode yang digunakan dan penyesuaian yang dibuat untuk berbagai faktor sangat bervariasi di seluruh studi. Hal ini bisa saja mempengaruhi hasil analisis mereka.
Selain itu, tidak ada informasi tentang pernikahan sesama jenis, kualitas pernikahan, maupun hidup dengan orang yang tak terikat pernikahan.
Para penulis menyatakan, ada berbagai teori yang memungkinkan mengapa pernikahan bisa melindungi seseorang dari berbagai masalah kesehatan seperti sakit jantung dan stroke.
Saat sudah menikah respons seseorang pada masalah kesehatan meningkat. Lalu, kepatuhan penggunaan obat yang lebih baik, kondisi finansial yang lebih baik, dan hubungan sosial juga turut memengaruhi .
Â