Zat Aktif Ganja Bikin Otak Pikun Jadi Tokcer

Tikus tua tiba-tiba memiliki otak 'muda' setelah menerima dosis rendah senyawa THC yang ditemukan dalam ganja.

diperbarui 06 Jul 2018, 17:30 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2018, 17:30 WIB
Ganja atau Mariyuana
Ilustrasi Foto Ganja (iStockphoto)

Jakarta Tikus tua tiba-tiba memiliki otak 'muda' setelah menerima dosis rendah senyawa THC yang ditemukan dalam ganja. Penemuan ini berpotensi untuk membantu pasien dengan penyakit penurunan fungsi otak seperti alzheimer.

Sang peneliti, Andreas Zimmer dari Universitas Bonn, Jerman, menyebutkan, dosis rendah bahan aktif ganja itu meningkatkan proses belajar dan fungsi memori secara dramatis seekor tikus tua. Bahkan performa tikus sama seperti tikus yang masih muda.

"Saya sama sekali tidak bisa percaya. Apa yang kami amati cukup mengejutkan. Mereka ingat di mana platform berada sama baiknya seperti hewan yang masih muda — dan juga, memori kerja mereka benar-benar tidak dapat dibedakan."

"Kemudian kami menguji hewan dalam berbagai paradigma yang juga menguji fungsi ingatan. Pada dasarnya kami tidak dapat membedakan antara tikus tua dan tikus muda. Tikus tua kami umurnya antara 12 dan 18 bulan, yang sudah sangat tua untuk tikus," ujar Zimmer seperti dikutip dari DW, Jumat (6/7/2018). 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perburuk ingatan pada generasi muda

Ganja atau Mariyuana
Zimmer mengingatkan, meski efeknya bagus, tidak lantas kita bisa mengisap ganja lalu ingatan menjadi baik. (iStockphoto)

Menurut Zimmer tidak ada senyawa kimia lain yang memiliki efek yang sama. Zimmer mengingatkan, meski efeknya bagus, tidak lantas kita bisa mengisap ganja lalu ingatan menjadi baik.

"Tidak. Ganja adalah obat yang memiliki memiliki efek berlawanan pada hewan muda dibandingkan dengan hewan tua. Ganja justru memperburuk ingatan pada tikus muda dan tentu juga memperburuk ingatan pada manusia muda. Jadi jangan sampai merokok ganja," tegas Zimmer.

Andreas Zimmer adalah profesor di Institut Molekular Psikiatri di Universitas Bonn. Bersama dengan koleganya dari Hebrew University di Yerusalem ia melakukan penelitian otak pada tikus dan turut menulis jurnal yang dipublikasikan di Nature Medicine dengan judul "A chronic low dose of Δ9-tetrahydrocannabinol (THC) restores cognitive function in old mice."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya