Lezatnya Jangkrik Sehatkan Usus

Sebuah penelitian menemukan jangkrik bisa menjadi makanan alternatif, bahkan bermanfaat bagi usus.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 11 Agu 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2018, 11:00 WIB
[Bintang] Kris Jenner
Kris Jenner makan jangkrik. (Sumber: YouTube)

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang menganggap makan serangga hal yang menjijikkan. Faktanya dii Gunungkidul, Yogyakarta sudah menjadikan jangkrik goreng sebagai salah satu olahan. Dan ternyata, beberapa ilmuwan menemukan manfaat kesehatan mengonsumsi jangkrik .

Dilansir New York Post pada Sabtu (11/8/2018), sebuah uji klinis dari University of Wisconsin, Madison, AS mengkonsumsi jangkrik bisa memberi manfaat pada kesehatan usus serta mengurangi peradangan di tubuh.

"Ada banyak hal menarik tentang serangga yang bisa dimakan saat ini," ujar Valerie Stull, lulusan doktoral dari Unibersitas Wisconsin - Madison Nelson Institute untuk studi lingkungan yang merupakan penulis studi tersebut.

"Ini mendapatkan daya tarik di Eropa dan Amerika Serikat, sebagai sumber protein ramah lingkungan yang berkelanjutan, dibandingkan dengan lemak tradisional," tambahnya.

Studi yang dipublikasikan di Scientific Reports Journal ini meneliti 20 orang dewasa yang sehat, berusia 18 hingga 48 tahun selama enam minggu untuk melihat efek makan bubuk jangkrik.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

Meningkatkan Kesehatan Usus

Selama masa percobaan, peneliti mengumpulkan sampel darah dan tinja dari para peserta, serta menjawab kuesioner gastrointestinal sebelum penelitian.

Para peneliti menemukan para peserta tidak melaporkan adanya perubahan gastrointestinal yang signifikan. Ada juga peningkatan enzim metabolik yang terkait dengan kesehatan usus, serta kelimpahan bakteri baik dalam usus.

Mereka juga menemukan adanya penurunan TNF-alpha, protein inflamasi dalam darah yang terkait dengan depresi dan kanker.

Studi ini menunjukkan keuntungan potensial mengkonsumsi jangkrik sebagai sumber protein. Para peneliti mengakui hasil tersebut perlu direplikasi pada skala yang lebih besar.

Hal tersebut untuk menentukan komponen serangga, yang mungkin berkontribusi pada kesehatan usus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya