Rentan Dieksploitasi Seksual, Asian Games 2018 Harus Ramah Anak

Masyarakat bersama pemerintah juga harus mencegah pelecehan dan eksploitasi seksual pada anak selama gelaran Asian Games 2018

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 19 Agu 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2018, 12:00 WIB
Penampilan Energik JKT48 Ramaikan Puncak Kirab Obor Asian Games 2018
Aksi para personel girlband JKT48 saat tampil dalam puncak Kirab Obor Asian Games 2018 di Monas, Jakarta, Sabtu (18/8). Obor Asian Games 2018 diarak dari Monumen Nasional (Monas) menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 

Liputan6.com, Jakarta Belajar dari berbagai kasus eksploitasi seks anak selama gelaran olahraga dunia, penyelenggara dan pemerintah juga harus mencegah kejadian tersebut terjadi selama Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Di sini, masyarakat juga memiliki peran.

Menurut Ahmad Sofian dari ECPAT Indonesia, pemerintah harus memberikan perhatian pada fenomena eksploitasi seksual anak pada pagelaran olahraga dunia dan regional. Karena hal terebut selalu mendatangkan penonton baik wisatawan domestik maupun asing.

"Dengan banyaknya wisatawan yang akan hadir menonton dan belajar dari pengalaman penyelenggaraan event olahraga tingkat dunia dan regional sebelumnya, maka angka kerentanan anak dieksploitasi secara seksual semakin tinggi," ujar Ahmad dalam rilis yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu (19/8/2018).

Ahmad juga menggaris bawahi tentang adanya pelaku eksploitasi seksual anak yang tidak memiliki ciri khusus. Seperti orang yang datang ke Asian Games hanya untuk melakukan eksploitasi seks pada anak, serta mereka yang tidak memiliki perilaku menyimpang, namun melihat rendahnya sistem perlindungan hukum pada anak.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

Melibatkan Pihak Hotel dan Biro Perjalanan

Puncak Kirab Obor Asian Games 2018, Anies Awali Estafet dari Monas ke GBK
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berlari membawa obor Asian Games 2018 di Jakarta, Sabtu (18/8). Rute lari obor Asian Games 2018 kali ini dari Monas menuju Balai Kota DKI Jakarta kemudian dilanjutkan menuju ke GBK. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain itu, pihak pengusaha hotel dan juga perjalanan juga harus dilibatkan. Terutama agar mereka tidak memfasilitasi penggunaan anak sebagai prostitusi oleh wisatawan.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Putu Elvina menambahkan, pelaksanaan Asian Games 2018 haruslah ramah anak.

"Pastikan bawa pada event ini ada child safeguarding, dengan prinsip-prinsip non-diskriminasi pada anak (baik penonton maupun atlet anak," tambah Putu.

Panitia harus memastikan tidak ada perundungan pada atlet anak, melibatkan mereka dalam pembambilan keputusan, serta perli menjamin keberlangsungan pendidikan anak selama terlibat dalam Asian Games.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya