Bukan Menunggu Kematian, Perawatan Paliatif Bantu Pasien Tingkatkan Kualitas Hidup

Asuhan paliatif juga tidak terbatas pada anak dengan kanker saja.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 10 Okt 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2018, 18:00 WIB
20170516-Pangeran William Hibur Anak Pengidap Kanker-AP
Pangeran William berbincang dengan anak pengidap kanker, Daisy Wood, saat mengunjungi rumah sakit Royal Marsden di London, Selasa (16/5). Dalam kunjungannya, Pangeran William menghibur sejumlah pasien anak pengidap kanker. (Kirsty Wigglesworth /POOL/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Perawatan paliatif--terutama bagi pasien anak--bukan hanya sekadar menunggu hingga ajal menjemput, melainkan mengenai kualitas hidup anak.

Hal tersebut diungkapkan oleh Chief Executive Officer International Children's Palliative Care Network, Julia Downing dalam simposium Asuhan Paliatif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Rabu (10/10/2018).

"Kami ingin melihat semua anak di mana pun di dunia. Baik di Indonesia atau Afrika atau Amerika Latin, mendapatkan akses ke perawatan paliatif," ujar Julia.

"Ini bukan tentang kematian, ini tentang kehidupan, tidak ada anak yang boleh meninggal dengan sakit dan menderita," tambahnya.

Selain itu, perawatan paliatif memang sering dikaitkan dengan kanker. Namun, asuhan paliatif juga tidak terbatas pada anak dengan kanker saja.

"Pengasuhan paliatif tidak hanya untuk anak dengan kanker atau anak dengan HIV saja. Itu semua untuk anak yang membutuhkan perawatan paliatif karena kondisi nyawanya yang terancam," Julia memaparkan. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

Perawatan paliatif tak hanya untuk pasien kanker

Menurut Julia Downing, kanker hanyalah satu dari sekian banyak kondisi yang membutuhkan perawatan paliatif.

Downing menambahkan, penting bagi seseorang terutama anak-anak, untuk mendapatkan pengasuhan paliatif semenjak dirinya terdiagnosis.

Dr. Endang Windiastuti dari Divisi Hematologi Onkologi Anak RSUPN cipto Mangunkusumo mengatakan, perawatan paliatif tidak mengenal batasan usia. Pada anak, dia bisa mendapatkan perawatan paliatif semenjak lahir.

"Manakala mereka sudah punya kriteria penyakit yang mengancam jiwa dan tidak bisa sembuh, itu masuk dalam perawatan paliatif. Tidak hanya kanker ya," kata Endang kepada Health Liputan6.com

Tak hanya usia anak-anak, sejak bayi pun seseorang sudah boleh menerima perawatan paliatif bila menunjukkan gejala sakit berat.

"Apabila sejak bayi sudah ada gejala-gejala berat, itu sudah harus mendapatkan perawatan paliatif," kata Founder dari Yayasan Rumah Rachel Lynna Chandra.

Di RSCM sendiri, Endang mengatakan, pasien dengan empat penyakit tertentu yang mendapat perawatan paliatif terbesar. Mereka adalah: kanker, penyakit ginjal kronis yang sering melakukan hemodialisis, kelainan kongenital jantung dan paru, serta HIV.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya