Cara Unik Bill Gates Bicara Masalah Sanitasi

Bill Gates mengungkapkan masih adanya ketidakadilan soal sanitasi di beberapa wilayah miskin

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 07 Nov 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2018, 19:00 WIB
Bill Gates
Pendiri perusahaan raksasa Microsoft, Bill Gates (AFP PHOTO/SAUL LOEB)

Liputan6.com, Jakarta Pendiri Microsoft, Bill Gates menggunakan cara unik saat menyampaikan pidatonya tentang sanitasi. Dia membawa sebuah toples berisi tinja manusia saat naik ke panggung.

Mengutip New York Post pada Rabu (7/11/2018), hal itu dilakukan Bill Gates pada Selasa waktu setempat di Reinvented Toilet Expo di Beijing, Tiongkok. Aksi tersebut dia lakukan untuk memastikan publik menyoroti masalah sanitasi.

Selama tujuh tahun terakhir, yayasan yang didirikan Bill Gates dan sang istri, Melinda, menghabiskan lebih dari 200 juta dolar untuk penelitian tentang teknologi toilet terbaru.

"Saya harus mengatakan satu dekade yang lalu saya tidak pernah membayangkan bahwa saya tahu begitu banyak tentang kotoran," canda Gates.

"Dan saya benar-benar tidak pernah berpikir Melinda harus memberitahu saya untuk berhenti bicara tentang toilet dan kotoran di meja makan," tambahnya.

Simak juga video menarik berikut ini:

 

Mendukung

Bill Gates
Pendiri perusahaan raksasa Microsoft, Bill Gates (AFP PHOTO/JOSHUA LOTT)

Miliarder 63 tahun itu berada di Tiongkok selama tiga hari. Dalam kunjungannya, Gates mendukung pimpinan Tiongkok Xi Jinping dan program "revolusi toilet" yang menjadi prioritas di negeri tirai bambu itu.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, masalah sanitasi masih dialami 2,3 miliar penduduk dunia. Hal semacam ini mengarah pada penyebaran penyakit mematikan.

"Ini bukan masalah lagi jika kita dapat menemukan kembali toilet dan sistem sanitasi lainnya," kata Gates.

 

Ketidakadilan Sanitasi

Bill Gates
Pendiri perusahaan raksasa Microsoft, Bill Gates (AFP PHOTO/JOEL SAGET)

Kepada BBC, Gates menjelaskan tentang ketidakadilan sanitas saat ini semakin berkembang.

"Di negara-negara kaya, kami memiliki saluran yang mengambil air bersih dan membuang sebagian air kotor keluar. Dalam semua kasus ada rencana perawatan," ujarnya.

"Karena semua kota baru ini memiliki banyak orang yang tidak mampu di dalamnya, saluran pembuangan semacam itu belum dibangun dan pada kenyataannya, itu mungkin tidak akan pernah ada. Jadi pertanyaannya adalah, bisakah Anda melakukannya? Bisakah Anda mengolah kotoran manusia tanpa sistem saluran pembuangan itu?"

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya