Cegah Malaria, Bill Gates Kucurkan Dana untuk Proyek Nyamuk Pembunuh

Bill Gates memberikan dana untuk proyek nyamuk pembunuh yang diciptakan sebuah perusahaan Inggris

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 24 Jun 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2018, 15:00 WIB
Bill Gates
Pendiri perusahaan raksasa Microsoft, Bill Gates (AFP PHOTO/JOSHUA LOTT)

Liputan6.com, Jakarta Demi mencegah malaria dan penyakit mematikan lainnya, pendiri Microsoft, Bill Gates mendonasikan dana sejumlah 4 juta dolar dalam sebuah proyek penelitian. Proyek tersebut untuk menciptakan nyamuk pembunuh yang mampu membunuh nyamuk lainnya saat mereka saling berhubungan seksual.

Melansir New York Post pada Minggu (24/6/2018), Gates akan menggunakan dana dari organisasi amalnya sendiri, Bill and Melinda Gates Foundation, untuk memberantas malaria dalam satu generasi.

Proyek ini memiliki rencana untuk menciptakan nyamuk jantan yang dimodifikasi secara genetis yang nantinya akan kawin dengan pasangan betina mereka di alam liar.

Diketahui, hanya nyamuk betina yang menggigit manusia sehingga keberadaan nyamuk laki-laki yang direkayasa tak akan merugikan bagi manusia. Yang terpenting, pejantan ini mengandung gen pembatas mandiri yang bisa dimasukkan dalam pasangan betinanya.

Hal ini akan membuat anak-anak nyamuk yang hadir kemudian akan mati sebelum dewasa berkat gen tersebut. 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Nyamuk Pembunuh

Nyamuk
Nyamuk jantan ini akan membunuh generasi berikutnya setelah betinanya bereproduksi (iStockphoto)

Nyamuk sendiri hanya mulai menggigit manusia setelah mereka dewasa. Dengan waktu yang cukup, bahaya akan nyamuk betina pengisap darah bisa diberantas dan bisa menghentikan penyebaran malaria.

Proyek ini dikembangkan oleh perusahaan Inggris bernama Oxitec yang menamai kreasi mereka sebagai "Nyamuk yang ramah".

Oxitec sendiri telah menciptakan nyamuk yang direkayasa secara genetika untuk menangani virus Zika. Proyek ini menyebabkan populasi nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus Zika berkurang hingga 90 persen di beberapa daerah.

Diharapkan, nyamuk pembunuh ini akan siap diuji coba pada 2020.

 


Dikritik Pecinta Lingkungan

Nyamuk
Proyek nyamuk pembunuh dikritik pecinta lingkungan hidup (iStockphoto)

Walaupun begitu, tidak semua orang setuju akan uji coba mengenai nyamuk rekayasa genetik ini.

Salah satu yayasan lingkungan hidup, Friends of the Earth merupakan salah satu pengkritik Oxitec yang paling gencar.

Pada tahun 2012, Eric Hoffman dari yayasan itu mengatakan: "Percobaan terhadap nyamuk tidak boleh dilanjutkan karena tidak adanya tinjauan komprehensif dan tidak memihak terhadap risiko lingkungan, kesehatan manusia, dan etika."

"Perusahaan telah banyak dikritik karena menempatkan kepentingan komersialnya di depan publik dan keselamatan lingkungan. Pelepasan pertama nyamuk transgenik terjadi secara kontroversial di Kepulauan Cayman, di mana tidak ada hukum atau peraturan keamanan hayati," tulis Friends of the Earth dalam sebuah pernyataan lain.

Namun, sepertinya hal ini tidak akan menghalangi Bill Gates untuk mendanai proyek tersebut kepada Oxitec demi memberantas malaria.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya