Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Meski Operasi Selaput Dara Relatif Singkat, Perlu Waktu Lama untuk Pulih

Hymenoplasty (operasi selaput dara) merupakan perbaikan medis dari selaput dara yang robek.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 28 Nov 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2018, 19:00 WIB
Vagina
Ilustrasi vagina (iStockphoto

Liputan6.com, Jakarta Hymenoplasty (operasi selaput dara) merupakan perbaikan medis dari selaput dara yang robek. Penyebab selaput dara robek bukan hanya dikarenakan berhubungan seks, melainkan aktivitas lain seperti berkuda maupun bersepeda.

Dalam acara seminar media "Peremajaan Vagina" dokter spesialis kandungan Dasep Suwanda menyampaikan, hymenoplasty termasuk salah satu prosedur bedah plastik kosmetik peremajaan vagina.

"Prosedurnya bertujuan memperbaiki selaput dara yang robek. Caranya dengan menjahit kembali selaput dara yang robek. Nanti jadi utuh kembali," ujar Dasep saat ditemui di Hong Kong Cafe, Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Setelah prosedur hymenoplasty, selaput dara kembali rapat. Prosedur operasi selaput dara itu memakan waktu relatif singkat antara 30 menit sampai 1 jam. Yang lebih utama, lanjut Dasep, hymenoplasty harus dilakukan oleh dokter yang berpengalaman dan ahli di bidangnya. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

 

Butuh waktu lama untuk penyembuhan

Meski dalam beberapa sumber berita menyebut pemulihan hymenoplasty cukup cepat sekitar seminggu, Dasep menekankan, butuh waktu lebih lama untuk pulih total.

"Sesudah menjalani prosedur operasi, pasien biasanya benar-benar pulih setidaknya 6-8 minggu. Selama masa pemulihan, hindari juga berhubungan intim," ujar dokter yang berpraktik di Bamed Women's Clinic.

Sebagaimana dilansir dari Women's Health, komplikasi dari operasi selaput dara sangat jarang terjadi. Menurut dokter kandungan dan ahli bedah endoskopi, Natalia Novikova, terkadang risiko bisa terjadi seperti pembukaan vagina menjadi menyempit, Tapi hal ini jarang menimbulkan efek jangka panjang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya