Kesenjangan Sosial Sebabkan Orang Kaya Hidup 10 Tahun Lebih Lama

Terungkap dalam sebuah penelitian, usia hidup orang kaya di Inggris lebih lama 10 tahun daripada mereka yang tinggal di lingkungan miskin

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 06 Des 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 06 Des 2018, 17:00 WIB
Kota London, Inggris
Kota London, Inggris (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Kesenjangan sosial ekonomi mempengaruhi harapan hidup seseorang. Setidaknya, hal tersebut terungkap di salah satu negara Eropa yaitu Inggris, dalam sebuah penelitian terbaru.

Melansir standard.co.uk pada Kamis (6/12/2018), pria dan wanita Inggris yang kaya rata-rata berusia lebih panjang satu dekade dibandingkan mereka yang kurang mampu. Studi ini diterbitkan di Jurnal Lancet Public Health terbaru.

Penelitian tersebut mengungkapkan, perbedaan harapan hidup pria paling kaya di Inggris dan yang paling miskin saat ini mencapat 9,7 tahun. Sementara, untuk wanita kesenjangan itu mencapai 7,6 tahun.

"Harapan hidup yang menurun di masyarakat miskin adalah indikator yang sangat mengkhawatirkan mengenai kondisi bangsa," ujar penulis studi Majid Ezzati dari Imperial College London kepada Independent. 

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

Makanan sehat sulit dijangkau masyarakat miskin

London
Ilustrasi Kota London (iStockphoto)

Ezzati mengatakan, ada banyak faktor yang bisa mengarah pada kesehatan. Hal ini mengarah pada lebih berisikonya orang miskin untuk meninggal di usia yang lebih muda. Selain penghasilan kerja yang rendah, harga makanan sehat seperti buah dan sayuran yang meningkat dibanding makanan olahan tidak sehat, membuat mereka sulit dijangkau masyarakat miskin.

Penelitian tersebut menemukan, di 2016, wanita yang hidup dalam komunitas termiskin di Inggris rata-rata hidup hingga 79 tahun. Sementara, mereka yang tinggal di lingkungan yang lebih makmur bisa mencapai 87 tahun.

Sementara, bagi pria, harapan hidup mereka yang tinggal di lingkungan miskin hanya sampai 74 tahun. Bagi pria yang lebih kaya, harapan hidup naik hingga 84.

Studi tersebut juga menyatakan bahwa anak-anak di komunitas miskin dua setengah kali berisiko meninggal sebelum mencapai usia dewasa. Kebanyakan dari kelompok miskin banyak yang sekarat akibat penyakit yang sebenarnya bisa dicegah.

Penelitian ini merekomendasikan investasi yang lebih besar dalam perawatan kesehatan, kepedulian sosial, serta langkah agar harga makanan sehat menjadi lebih terjangkau.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya