Anak Kerap Mendramatisasi Keadaan? Ini Saran Psikolog

"Ibu enggak saya aku lagi, aku sebal sama Ibu", "Aku enggak punya apa-apa untuk dimainkan" dan sederet kalimat penuh 'drama' mungkin pernah diucapkan buah hati. Berikut maknanya.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Des 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 09 Des 2018, 13:00 WIB
Ilustrasi anak marah (Foto: iStock)
Ilustrasi anak marah (Foto: iStock)

Liputan6.com, Jakarta Ketika tidak dibelikan mainan kesukaan, beberapa anak kerap jadi ‘drama'. Misalnya dengan mengungkapkan ‘Ibu enggak sayang sama aku lagi, aku sebel sama Ibu’. Pernah mendapati pengalaman seperti itu? Jika iya, Anda perlu mengetahui makna ucapan yang sesungguhnya. 

Tak hanya kala kesal, anak juga bisa mendramatisasi keadaan ketika tidak sesuai dengan keinginannya. Ada baiknya mencari tahu maksud hati dari sang buah hati. Belum tentu apa yang dia ucapkan itu maksud yang sesungguhnya. Selengkapnya seperti dilansir Parents.

- " Aku gak punya apa-apa untuk dimainkan"

Hal ini sering dilontarkan anak padahal mainannya menumpuk di kotak penyimpanan. Apa penyebabnya? Menurut Michael Bradley, EdD, seorang psikolog klinis, hal itu karena anak terbiasa permainan terstruktur.

"Mereka jarang bermain dengam barang seadanya dan sendirian. Anak juga terlalu sering bermain dengan gadget dan menonton televisi," ungkap Bradley.

Berikan barang-barang di rumah yang bukan mainan. Biarkan si kecil bermain sendirian sesuka hati. Tak perlu menunjukkan bagaimana menyusun atau memainkannya.

 

- " Aku gak bisa melakukannya, susah banget"

Anak menangis
Ilustrasi anak menangis (iStockphoto)

Sebagian besar anak-anak akan sangat khawatir saat mencoba aktivitas baru. Pernyataan tersebut dilontarkan biasanya karena mereka takut mengalami kegagalan.

"Ungkapkan pada anak kalau ingin menjadi juara harus mencoba segalanya, berikan cerita lucu untuk memotivasinya. Hal terpenting adalah membuatnya menaklukan rasa takut lebih dulu," kata Bradley.

- " Aku sebal sama mama/papa"

Biasanya pernyataan ini keluar saat hukuman atau konsekuensi terjadi. Jangan terpancing emosi, karena malah bakal memperburuk keadaan. Biarkan anak mengeluarkan emosinya.

Tinggalkan sementara agar tak terpancing. Jika suasana susah tenang baru jelaskan dan beri ia pelukan. Jelaskan kepada si Kecil alasan Anda memberi ia hukuman. 

 

Penulis: Mutia/Dream.co.id

 

Saksikan juga video menarik berikut

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya