Daerah Longsor Sukabumi Masuk Zona Bahaya Sedang dan Tinggi

Daerah longsor Sukabumi termasuk zona bahaya longsor sedang dan tinggi, yang dapat terjadi longsor jika curah hujan di atas normal.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 02 Jan 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2019, 12:00 WIB
Penampakan Longsor Dusun Cimapag yang Rata dengan Tanah
Tim SAR dibantu warga sekitar berusaha mencari orang yang tertimbun longsor di Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Selasa (1/1). Longsor menerjang satu dusun jelang malam tahun baru pukul 17.00 WIB. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Sukabumi Malam tahun baru 2019 diwarnai longsor Sukabumi yang menimbun puluhan rumah di atas bukit di Kampung Cimapag, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Setelah peristiwa tanah longsor terjadi pada Senin, 31 Desember 2018, ada empat kali longsor susulan.

Longsor Cisolok Sukabumi susulan terjadi meski dengan jumlah longsoran yang lebih kecil. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, daerah Cisolok merupakan zona bahaya longsor sedang dan tinggi.

"Berdasarkan peta prakiraan terjadinya longsor di Kabupaten Sukabumi pada Januari 2019 dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), terdapat 33 kecamatan di Kabupaten Sukabumi, yang masuk kategori longsor menengah hingga tinggi," jelas Sutopo dalam keterangan rilis, Rabu (2/1/2019).

Peta potensi longsor menengah artinya daerah tersebut mempunyai potensi menengah untuk terjadi longsor. Pada zona ini dapat terjadi longsor jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan.

Longsor juga terjadi bila lereng mengalami gangguan. Peta potensi longsor tinggi adalah daerah yang mempunyai potensi tinggi untuk terjadi longsor. Pada zona ini dapat terjadi longsor jika curah hujan di atas normal, sedangkan longsor lama dapat aktif kembali.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Bahaya material tanah

FOTO: Jenazah Korban Longsor Dusun Cimapag Disambut Isak Tangis
Tim SAR dibantu warga sekitar mengevakuasi jenazah korban longsor di Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Selasa (1/1). Longsor menerjang satu dusun menjelang malam tahun baru pada pukul 17.00 WIB. (merdeka.com/Arie Basuki)

Material tanah longsor yang gembur dan rapuh cukup membahayakan bagi tim SAR gabungan di lapangan, terutama jika turun hujan. Pencarian korban yang tertimbun longsor pun masih dilakukan sampai saat ini.

Setelah dilakukan pendataan lagi dengan melibatkan aparat desa dan tokoh masyarakat, dari 30 unit rumah yang tertimbun ada 32 Kepala Keluarga (KK) atau 101 jiwa. Sebelumnya dilaporkan 107 jiwa yang tertimbun, tapi kemudian dikoreksi menjadi 101 jiwa, lanjut Sutopo.

Dari 101 jiwa yang tertimbun tercatat 63 orang selamat, 3 orang luka-luka, dan dirujuk ke RS Pelabuhan Ratu. Sementara itu, 15 orang meninggal dunia dan 20 orang masih dalam pencarian. Dua alat berat telah disiapkan, tapi baru satu alat berat yang dapat masuk ke lokasi longsor.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya