Selain NTT, Nyawa 12 Warga Kediri Melayang karena DBD

DBD (Demam Berdarah Dengue) kembali menelan korban. Kali ini 12 warga di Kediri, Jawa Timur.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 29 Jan 2019, 11:16 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2019, 11:16 WIB
Populasi Nyamuk Meningkat, Warga Depok Lakukan Fogging
Ilustrasi Foging Cegah Demam Berdarah atau DBD (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 12 orang warga asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dinyatakan meninggal dunia akibat serangan penyakit wabah demam berdarah dengue (DBD).

Karena kejadian ini, Kabupaten Kediri tercatat menduduki rangking pertama di Jawa Timur, sebagai salah satu daerah yang warganya paling banyak terkena DBD.

"Rangking satu se-Jawa Timur, korban yang meninggal 12 orang. KLB (Kejadian Luar Biasa) atau tidak nggak masalah, kita tetap menggerakan untuk pencegahan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Adi Laksono MMRS pada Senin, 28 Januari 2019.

Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri sebenarnya sudah melakukan upaya pencegahan agar masyrakat tidak terkena penyakit tersebut. Tidak cukup dengan itu, pihak terkait pun sudah melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat agar jangan sampai terlambat berobat, serta gencar melakukan konsolidasi dengan petugas kesehatan agar lebih fokus dalam penanganan pasien.

"Agar menangani lebih fokus bahwa panas dua hari, kita pikir nomor satu jangan-jangan ini DBD, meskipun kenyataan bukan tetapi kita lebih siap. Lebih baik salah diagnosis tetapi tidak kecolongan," ujar Adi.

 

Tindakan Tangani DBD

Terkiat wabah penyakit demam berdarah yang dihadapi saat ini, rencananya pada Rabu, 30 Januari 2019, tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur akan datang ke Kabupaten Kediri guna melakukan pemantauan secara langsung sebagai upaya penanganan yang sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri.

Di samping itu, diharapkan kedatangan dari tim Dinas kesehatan Provinsi Jawa Timur nantinya bisa memberikan saran atau masukan.

"Bisa memberikan saran atau masukan, mengenai langkah-langkah apa yang diperlukan," katanya lagi.

 

DBD di Kabupaten Kediri

Banyaknya jumlah pasien di Kabupaten Kediri sekarang ini tidak lepas dari siklus tiga tahun yang sebelumnya juga pernah terjadi.

"Siklusnya memang tiga tahunan," katanya.

"Begini, kalau secara psikologis, jika ada kasus tinggi masyarakat akan bergerak. PSN waspadalah intinya. Tahun berikutnya turun lupa PSN, padahal PSN sepekan sekali itu penting, ngecek ada jentik atau tidak kuncinya itu. Turun, tahun kedua mulai meningkat, ditengarai meningkat Desember sudah mulai ada pasien sehingga memasuki bulan Januari langsung tinggi," kata dia menambahkan.

Tingginya penderita demam berdarah di wilayah Kabupaten Kediri, membawa dampak pada meningkatnya jumlah pasien yang harus dirawat di rumah sakit sekarang ini. Sehingga hampir rumah sakit penuh.

"Rumah sakit sudah mulai penuh, karena apa demam berdarah ini ada tiga macam diagnosis," kata dia menambahkan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya