Orang yang Tak Terikat Aturan Lebih Kreatif

Ketika orang melakukan improvisasi dan tidak terikat aturan dalam karya yang mereka buat, mereka akan bekerja lebih kreatif

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 31 Jan 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2019, 09:00 WIB
Ilustrasi Otak
Orang yang improvisasi punya otak yang lebih siap untuk berkreasi (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Jika Anda pernah melihat bagaimana seseorang bermain musik jazz, seringkali mereka melakukan improvisasi. Namun, apa yang dilakukan musikus ini ternyata juga bisa membuat Anda lebih kreatif dan ini bisa dibuktikan secara ilmiah.

"Itu bukan hanya musik yang fenomenal. Itu neurobiologi yang fenomenal," kata ahli saraf di University of California, San Fransisco yang juga seorang pemain musik jazz, Charles Limb seperti dikutip dari Reader's Digest pada Rabu (30/1/2019).

Limb mengatakan, jazz dengan improvisasi pada dasarnya adalah kreasi murni dalam sebuah aksi. Itulah yang terjadi ketika otak terbebas dari aturan dan sekadar menciptakan.

"Saya selalu mengerit secara intuitif bahwa proses kreatif dalam jazz dengan imporvisasi sangat berbeda dari proses menghafal," kata Limb. Dia juga mempelajari apa yang terjadi di otak ketika inspirasi berubah menjadi sebuah ciptaan.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berimprovisasi bikin bebas berkreasi

Ilustrasi Otak
Orang yang improvisasi punya otak yang lebih siap untuk berkreasi (iStockPhoto)

Dalam sebuah penelitian di 2008, dia meminta para musikus jazz memainkan lagu yang dihafal sementara otak mereka dipindai dengan MRI. Kemudian, mereka diminta memainkan lagu yang penuh improvisasi dengan melakukan kegiatan yang sama.

Dia menemukan, saat para musikus berimprovisasi, bagian otak yang memungkinkan manusia mengekspresikan diri atau medial prefrontal cortek, menjadi lebih aktif. Di saat yang sama, bagian otak yang bertanggung jawab untuk menghambat dan kontrol diri yaitu korteks prefrontal dorsolateral, menjadi tidak aktif.

Sehingga, Limb menyimpulkan, ketika seseorang ingin melakukan improvisasi dengan baik, orang perlu mematikan bagian otak yang berfungsi untuk pemantauan diri.

"Jika Anda terlalu sadar diri, sangat sulit untuk bebas secara kreatif."

Penelitian ini tidak hanya ditujukan untuk para pemain musik. Namun juga seniman, penulis, hingga para pemikir. Secara konsisten, berbagai studi menunjukkan perbedaan di antara otak seseorang ketika mereka berimprovisasi dibandingkan saat mereka hanya menuruti aturan saja.

"Jadi kami cukup yakin, bahwa kreativitas adalah keadaan otak fungsional yang berbeda dan bisa diukur."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya