Kebiasaan Masyarakat Dompu NTB Pengaruhi Penyebaran Rabies

Ada faktor kebiasaan masyarakat Dompu NTB terkait anjing peliharaan, yang memengaruhi penyebaran virus rabies

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 08 Feb 2019, 14:35 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2019, 14:35 WIB
Rabies
Ada faktor kebiasaan masyarakat Dompu yang memengaruhi penyebaran rabies. (Dok: Kementan - FAO)

Liputan6.com, Dompu, Nusa Tenggara Barat Vaksinasi anti-rabies terhadap anjing peliharaan warga di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi salah satu upaya mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) Rabies. Seperti halnya, warga di Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, NTB yang membawa anjing peliharaan untuk divaksin antirabies.

Namun, pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan Tim Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mengalami kendala di lapangan. Anjing peliharaan warga dilepas-liarkan oleh pemiliknya.

Petugas yang bekerja melakukan vaksinasi antirabies tidak dapat menangani anjing-anjing peliharaan tersebut. Tak ayal, anjing peliharaan warga bisa saja berpotensi membawa virus rabies

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu, Zainal Arifin mengungkapkan, anjing peliharaan dibawa sang pemilik untuk menjaga ladang.

"Ini termasuk faktor yang memengaruhi penyebaran rabies di Kabupaten Dompu adalah kebiasaan masyarakat yang melakukan perladangan berpindah-pindah. Mereka membawa anjing peliharaan sebagai anjing penjaga," ungkap Zainal dalam rilis yang diterima Health Liputan6.com, Jumat, 8 Februari 2019.  

Kepada Health Liputan6.com, Direktur Kesehatan Hewan, Fadjar Sumping pernah menyampaikan, pola pemeliharaan anjing yang dilepas-liarkan bertujuan menjaga ladang dan berburu.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Pantau hewan penular rabies keluar-masuk Dompu

Hari Bebas Rabies Internasional, Sudin KPKP Jakarta Timur Vaksinasi Hewan Gratis
Upaya pantau lalu lintas hewan penular rabies. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Untuk mencegah penyebaran virus rabies, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten juga berupaya memantau lalu lintas keluar-masuk hewan penular rabies (HPR).

Hewan penular rabies seperti anjing, kucing, kera, dan rakun. Pemantauan dilakukan di pintu keluar-masuk perbatasan.

Letak wilayah Kabupaten Dompu berbatasan dengan Kabupaten Sumbawa dan Teluk Saleh di barat; Kabupaten Bima di utara dan timur; serta Samudera Hindia di selatan.   

Luas Kabupaten Dompu mencapai 2.321,55 km persegi, yang terdiri dari 8 kecamatan dan 81 desa atau kelurahan. Jumlah penduduk mencapai 218.000 jiwa. 

"Kami juga mengupayakan agar tidak terjadi lalu lintas hewan penular rabies keluar dari wilayah Dompu ke wilayah lainnya. Karena sampai saat ini, di semua kecamatan di Kabupaten Dompu telah dilaporkan terjadi gigitan hewan penular rabies,” tambah Zainal. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya